Komentar Ruhut Setelah Dirinya Resmi Diganti Abdul Wahab di DPR RI
Alasannya mundur adalah untuk total mendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat pada Pilkada DKI Jakarta.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul memilih irit bicara terkait pelantikan Abdul Wahab Dalimunthe.
Ruhut digantikan posisinya dalam penggantian antar-waktu (PAW) oleh Abdul Wahab Dalimunthe pada rapat paripurna DPR, Kamis (6/4).
Ia berharap semua pihak percaya bahwa dirinya telah mundur sebagai anggota legislator. "Ya kasihan saja selama ini enggak percaya aku mundur," tutur Ruhut.
Ruhut menilai sosok dirinya berbeda dengan anggota dewan yang lain. Kehadirannya di DPR, menurut Ruhut, adalah bentuk pengabdian dan bukan untuk cari makan.
Ia juga menegaskan alasannya mundur adalah untuk total mendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat pada Pilkada DKI Jakarta.
Sikap ini tetap dipilih, meskipun pasangan tersebut bukanlah pasangan yang diusung oleh partainya, Partai Demokrat.
"Bagi saya enggak apa-apa. Tapi biar kalian tahu, 3 tahun jabatan itu ke depan, aku tidur saja, duduk, diam, minimal Rp 5 M aku dapat. Itulah seorang Ruhut. Di DPR bukan cari uang," ucapnya.
Meski mengakui dirinya aktif dan vokal selama duduk sebagai anggota dewan, namun Ruhut menegaskan dirinya tak akan kembali mencalonkan sebagai anggota DPR di periode yang akan datang.
Namun, terkait aktivitasnya setelah Pilkada DKI Jakarta usai, Ruhut mengaku belum punya rencana khusus.
"Mengalir saja. Tapi aku sudah enggak mau lagi di DPR. Walaupun aku di DPR sangat menonjol, dipuji orang, vokal, tapi aku enggak bisa hidup di lingkungan yang seperti itu," ucap mantan Anggota Komisi III DPR itu.
Tak lagi berkarier di parlemen, Ruhut lebih memilih memberikan "ceramah" soal anti-korupsi, salah satunya di lingkungan kampus.
"Buktinya aku keliling, ceramah di mana-mana pemberantasan korupsi. Aku kemarin di Pukat, Gama (Universitas Gadjah Mada), di Airlangga (Universitas Airlangga di Surabaya), di Sumatera. Di mana-mana aku diundang," kata Ruhut.
"Karena mereka tahu Ruhut itu yang direkomendasikan sama KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dan ICW (Indonesia Corruption Watch)," ucapnya.
DPR melantik dua Penggantian Antar-Waktu (PAW) dalam rapat paripurna di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (6/4).
Dua politisi yang dilantik adalah KRMT Roy Suryo Notodiprojo dan Abdul Wahab Dalimunthe dari Fraksi Partai Demokrat.
"Apakah rapat paripurna menyetujui untuk didahului pelantikan Anggota Penggantian Antar Waktu?" tanya Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan selaku pimpinan rapat.
"Setuju," jawab para anggota Dewan yang hadir.
PAW dilaksanakan berdasarkan Surat Presiden yang diterima DPR tertanggal 17 Maret 2017. (tribunnews/ferdinand waskita/fajar)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.