Meriahnya Kirab Kebangsaan Taruna Merah Putih di Rawamangun
Para peserta masing-masing mengenakan atribut dan pakaian yang berbeda-beda sesuai dengan apa yang mereka pertontonkan
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Rangkaian acara HUT ke -9 Taruna Merah Putih (TMP) dibuka dengan kirab kebangsaan bertema 'Muda, Merah-Putih Pasti Keren' yang dihadiri sekitar ribuan warga di Gelanggang Olah Raga (GOR) Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu (9/4/2017).
Dalam Parade Kebangsaan, para perserta terlebih dahulu mengikuti jalan santai sekitar empat kilometer. Parade budaya, dari mulai pencak silat, permainan pedang, marching band, barongsai, ondel-ondel dan masih banyak lagi.
Para peserta masing-masing mengenakan atribut dan pakaian yang berbeda-beda sesuai dengan apa yang mereka pertontonkan. Sebagian lagi mengenakan kaos berwarna merah dan putih sesuai dengan tema acara.
Sejumlah tokoh nasional tampak hadir dalam acara itu seperti Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, tokoh perempuan NU Yenny Wahid, Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah, dan Walikota Bandung Bandung Ridwan Kamil. Hadir juga dari perwakilan organisasi kepemudaan seperti Banser NU, AMPI, Garda Nasdem dan masih banyak lagi.
Dalam kesempatan itu, Hasto yang mengikuti jalannya kirab kebangsaan, sekaligus memimpin hening cipta sebelum parade digelar.
Ketua Umum TMP Maruarar Sirait. mengatakan, dirinya ingin memacu semangat para pemuda Indonesia tidak boleh luntur. Meskipun di terik siang seperti pemuda harus tetap semangat dan membuktikan diri terus membela Pancasila.
Maruarar juga mengatakan bahwa semua elemen bangsa semua warga negara harus mempertahankan Pancasila sebagai sebagai ideologi negara yang hidup.
"Pancasila pun harus disosialiasikan kepada kader-kader bangsa, para pemuda dan pemudi yang merupakan para pemimpin di masa mendatang," katanya.
Politikus PDI Perjuangan ini juga yakin bahwa mayoritas rakyat Indonesia adalah pendukung utama Pancasila. Namun selama ini lebih banyak di antara mereka yang memilih diam di tengah kondisi yang terlihat ada gejala yang mengancam terhadap ideologi bangsa ini.
Acara ini juga disertai dengan parade kebudayaan dan kesenian dari berbagai daerah di Indonesia. Selain marching band dari beberapa sekolah di Jakarta juga ada marawis, tanjidor, sisingaan, barongsai, rebana, ondel-ondel, Pencak silat, juga tarian dari kalimantan, juga dimeriahkan dengan ragam kuliner nusantara.