Serius Ganti Pesawat Tempur F-5 dengan Generasi 4,5
Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa sudah selama 1,5 tahun pesawat tempur F-5 E Tiger tidak beroperasi.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembaharuan Alutsista TNI AU akan terus digenjot. Terlebih untuk memiliki pesawat tempur generasi 4,5 menggantikan F5 E Tiger.
Hal itu dijelaskan oleh Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo yang mengatakan bahwa sudah selama 1,5 tahun pesawat tempur F-5 E Tiger tidak beroperasi.
"Kita berdoa semoga penerbang pesawat F-5 E Tiger ini segera mendapatkan penggantinya, karena sudah 1,5 tahun tidak pernah beroperasi lagi," jelasnya saat menghadiri HUT ke 71 TNI AU di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (9/4/2017)
Hal yang sama juga dijelasakan oleh Kadispen AU, Marsma Jemi Trisonjaya yang mengatakan bahwa pihaknya sudah mengajukan rencana tersebut kepada Kementerian Pertahanan.
"Kami sudah mengajukan ke Kemenhan, nanti silakan dikaji oleh mereka dan apa mereknya, terserah saja, tetapi spesifikasinya jangan dikurangi karena memang kita membutuhkan itu," kata dia.
Diolah dari berbagai sumber, pesawat generasi 4,5 yang diinginkan oleh TNI AU, dibekali dengan dua buah mesin afterburner turbofan Saturn 117S yang mampu melesakkan pesawat sampai dengan kecepatan 2.390km/jam (mach 2,25) dan 1.400km/jam (mach 1,15) pada ketinggian rendah.
Pesawat mampu beroperasi sejauh 3,600km, sedangkan mampu mencakup 4.500km dengan bahan bakar eksternal, dan masih ditambah lagi dengan fitur air refueling yang mampu melipat gandakan jangkauan jarak operasi. Dapur mesin Saturn 117S mampu menyediakan daya bagi pesawat tempur itu untuk menanjak dengan kecepatan 280 meter/detik dan ketinggian maksimal 18.000 meter.
Pesawat dapat membawa beban (payload) hingga 34.500kg, semakin besar beban yang mampu dibawa, maka semakin banyak persenjataan, perlengkapan avionik, dan perlengkapan pendukung yang mampu dibawa.
Serta dibekali dengan 12 buah titik dudukan senjata, yang memungkinkan membawa berbagai macam persenjataan (disesuaikan dengan misi/multirole), antara lain satu unit kanon GSh-301 30mm, berbagai macam roket, rudal, bom konvensional maupun bom berpemandu untuk menjalankan misi pembom-tempur.