Tiga PR Saldi Isra Setelah Terpilih Menggantikan Patrialis Akbar
Saldi harus mampu jadi penetrasi di MK untuk menfembalikan lembaga tersebut ke khittahnya sebagai penjaga konstitusi.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR Aboebakar Al-Habsy berharap Saldi Isra bisa menjadi dopping untuk Mahkamah Konstitusi (MK). Saldi terpilih menggantikan Patrialis Akbar sebagai Hakim MK.
"Ada tiga tugas berat yang menjadi PR buat Saldi Isra di MK," kata Aboebakar melalui pesan singkat, Minggu (9/4/2017).
Pertama, kata Aboe, Saldi harus mampu jadi penetrasi di MK untuk menfembalikan lembaga tersebut ke khittahnya sebagai penjaga konstitusi.
"Jangan sampai MK menjadi organ legislatif lain diluar DPR," kata Politikus PKS itu.
Kedua, Aboe mengingatkan MK memiliki tugas berat untuk mengembalikan public trust. Kasus AM, PA dan pencurian dokumen memberikan dampak negatif terhadap kepercayaan publik kepada MK.
"Saldi perlu memiliki andil dalam mengembalikan marwah MK tersebut, pastinya ini adalah tugas yang sangat berat," kata Aboe.
Ketiga, Aboe mengatakan MK sebagai salah satu pilar dari sembilan pilar penjaga konstitusi, Saldi Isra perlu menempatkan diri secara baik.
"Jangan sampai terlihat partisan, atau memiliki keberpihakan terhadap kekuatan politik tertentu. Jadilah hamba keadilan, hukum dan kontitusi," ujar Aboe.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memilih Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Andalas Padang Saldi Isra, sebagai hakim konstitusi menggantikan Patrialis Akbar.
Seperti diketahui, Patrialis ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi lantaran tersangkut kasus dugaan suap.
Informasi terpilihnya Saldi disampaikan Ketua Panitia Seleksi hakim MK Harjono.
"Saya sedang di Surabaya. Tapi yang jelas hari Selasa (11/4/2017), saya diundang lewat WhatsApp oleh Setneg untuk pelantikan. Dan saya tanyakan siapa yang dilantik, Saldi Isra katanya," kata Harjono saat berbincang dengan Kompas.com, Sabtu (8/4/2017).