Jaksa Diprediksi Tuntut Bebas Ahok Besok
Intelektual muda Nahdlatul Ulama Zuhairi Misrawi mengatakan, dirinya yakin Ahok sapaan Basuki tidak menodai agama.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara dijadwalkan membacakan tuntutan kasus dugaan penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (11/4/2017) besok.
Intelektual muda Nahdlatul Ulama Zuhairi Misrawi mengatakan, dirinya yakin Ahok sapaan Basuki tidak menodai agama.
Pasalnya, tidak ada bukti-bukti yang bisa meyakinkan majelis hakim di persidangan yang menguatkan bahwa Ahok telah benar-benar menista agama dan ulama.
"Saya mencermati persidangan dugaan penistaan agama dan ulama yang menimpa Ahok. Semakin kuat bukti-bukti Ahok tidak menista agama dan ulama. Publik bisa menilai adanya motif politis di balik dakwaan Ahok telah menista agama dan ulama," kata Zuhairi kepada wartawan di Media Center Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (10/4/2017).
Baca: Andre Gerindra: Kok Kapolda Metro Berlagak Seperti Pengacara Ahok?
Baca: Jaksa Protes, Pengacara Ahok Bacakan Keterangan Saksi Ahli
Menurutnya, pernyataan Ahok di Pulau Seribu sesungguhnya berisi peringatan agar momentum Pilkada tidak digunakan untuk melakukan politisasi agama.
Tidak ada unsur-unsur penistaan agama dan ulama yang secara eksplisit dikatakan oleh Ahok.
"Ia (Ahok) justru meminta agar kita tidak mudah dibohongi oleh pihak-pihak yang kerap menggunakan ayat suci untuk tujuan politis," katanya.
Zuhairi menilai tafsir terhadap kata awliya dalam surat Al Maidah ayat 51 tidak bisa secara serta merta dimaknai dengan pemimpin.
Baca: Mayjen Wuryanto Bantah Panglima TNI Berpihak dalam Kasus Ahok
Secara harfiah, kata awliya mempunyai banyak arti atau tidak tunggal.
"Bisa teman, penolong, pelindung dan pemimpin. Tapi kalau melihat konteksnya,awliya dalam Al-Maidah 51 bermakna teman setia dan penolong. bukan pemimpin," katanya.
Untuk itu dirinya yakin jaksa bakal menuntut bebas lantaran tidak bisa membuktikan niat atau kesengajaan Ahok untuk menista agama dan ulama.
"Ahok hanya ingin mengingatkan masyarakat untuk menggunakan demokrasi sebaik mungkin untuk mewujudkan kemaslahatan bersama," katanya.