Timses Anies-Sandi: Praktik Money Politik Kubu Ahok-Djarot Pakai Kupon dan Tak Pakai Kupon
Pembagian sembako itu dilakukan dengan dua cara: melalui penukaran kupon dan pembagian langsung ke sejumlah titik perkampungan warga di Jakarta.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim pemenangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor 2, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menyatakan banyak menerima laporan adanya pembagian sembako yang dilakukan tim sukses lawan mereka, pasangan Ahok-Djarot.
Pembagian sembako itu dilakukan dengan dua cara: melalui penukaran kupon dan pembagian langsung ke sejumlah titik perkampungan warga di Jakarta.
"Ada kupon lima ribu yang ditukar dengan sembako ada Indomie, beras, gula, minyak goreng yang dibagikan kepada masyarakat, yang kedua adalah tanpa kupon dibagikan langsung disetiap titik yang ada di DKI Jakarta," ucap Wakil Ketua Bidang Advokasi dan Pengamanan pasangan Anies-Sandu, Yupen Hadi, saat menggelar konferensi pers di posko pemenangan Anies-Sandi, Jalam Cicurug No.6, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (16/4/2017).
Dua cara tersebut dipaparkan tim Anies-Sandi telah diterima laporannya tidak hanya terjadi pada masa tenang ini melainkan sejak masa kampanye lalu.
"Dua cara yang dilakukan paslon lain tidak hanya pada masa kampanye kami temukan pada masa tenang di beberapa tempat ada pembagian sembako," ungkap Yupen Hadi.
Kemudian mereka juga menerima laporan dari relawan kalau sembako tersebut disimpan di sebuah fasilitas negara yakni rumah dinas DPR RI, di kawasan Kalibata di DPR IV, nomor 323, Jakarta Selatan.
"Ada satu alamat diduga bahwa itu fasilitas negara rumah dinas DPR RI yang beralamat di Kalibata di dpr 4/323 digunakan sebagai tempat penyimpanan logistik yang hari ini didistribusikan, dan itu diduga menggunakan fasilitas negara," tutur Yupen Hadi.
Pembagian sembako itu tersebar di seluruh wilayah Jakarta hingga Kepulauan Seribu.
"Yang terpantau oleh kita yang kita laporkan di Jakarta Utara di daerah Cilincing dan daerah Kali Baru, Jakarta Timur; Kampung Melayu, Lubang Buaya, Klender, Rawangun, Cimanggis," papar Yupen Hadi.
"Jakarta Barat: Cengkareng dan Jakarta Pusat usat ada di Kebayoran Lama untuk Jakarta Selatan, dan Jakarta Pusat ada di Kwitang," sambung Yupen Hadi.
Tindakan pembagain sembako tersebut dinilai sebagai tindakan money poltik atau politing uan sehingga keseluruh laporan tindakan money politik itupun telah dilaporkan kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta dan berharap agar segera di proses.
"Semua sudah kita laporkan secara resmi ke bawaslu DKI Jakarta, yang artinya saat ini karena kita sudah melaporkan secara resmi dan masih banyak lagi laporan kita yang tidak resmi yang sedang kita follow up ke Bawaslu," ungkap Yupen Hadi.