Usai Pilgub DKI, Ketua Umum PBNU Usulkan Rekonsiliasi Nasional
Sejumlah permasalahan antar pendukung yang terjadi selama pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017, tidak boleh dipertahankan.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah permasalahan antar pendukung yang terjadi selama pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017, tidak boleh dipertahankan.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siraj, menyarankan agar digelar rekonsiliasi nasional sehingga semua hubungan yang retak bisa kembali normal.
"Caranya segera melakukan rekonsiliasi silaturahmi nasional, secara formal dan informal," ujarnya kepada wartawan, di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 35, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (19/4/2017).
Baca: Pesan Ketua PBNU untuk Umat Muslim di Jakarta Sebelum Mencoblos
Ia mengingatkan bahwa walaupun dukungannya berbeda, setiap pemilih di Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran dua adalah bersaudara, satu bangsa dan satu negara.
"Semua orang sama, semua punya hak yang sama, kewajiban yang sama," terangnya.
Rekonsiliasi juga harus dipelopori oleh para kandidat, Said Aqil Siraj menyebut salah satunya hal itu bisa dilakukan dengan cara menerima hasil pencoblosan hari ini dengan baik.
"Yang menang jangan meremehkan (yang kalah), yang kalah jangan dendam," ujarnya.
"Siapapun yang menang, itu adalah pilihan rakyat," dia menambahkan.