TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian mengikuti jejak pelaku penusukan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) hingga ke Madura, Jawa Timur.

Dari tiga pelaku penusukan, dua di antaranya masih menjadi buronan polisi.

Kedua pelaku diduga melarikan diri hingga ke kampung halamannya di Madura.

Baca: Pelaku Tusuk Anggota Paspampres Akibat Merasa Terganggu Suara Bising Knalpot Motor

Kedua pelaku merupakan keponakan dari pelaku berinisial R yang sudah lebih dulu ditangkap polisi.

R, merupakan pelaku utama penusukan dua anggota Paspampres yang sudah ditangkap terlebih dulu.

"Ya di Jakarta dan sekitarnya. Lalu ke Madura juga. Kita kan punya orang juga, sudah kita tandem di sana di Madura," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Besar Polisi Suyudi Ario Seto saat dikonfirmasi, Senin (8/5/2017).

Hingga kini, keduanya belum tertangkap meski identitas keduanya sudah dikantongi.

Baca: Pelaku Penusukan Paspampres Ternyata Kuli Angkut Es Balok, Seorang Ditangkap di Bangkalan

Polisi juga terus mencari informasi dari sanak saudara pelaku.

"Sudah, saudaranya sudah ditanyai juga, dia kan masih saudara tuh. Cuma kita belum dapat," kata Suyudi.

Sebelumnya diberitakan, pelaku menusuk Pasukan Pengamanan Presiden, lantaran tak terima dengan berisiknya suara kendaraan.

Pelaku kemudian menegur sang prajurit, hingga terlibat perkelahian.

Pelaku penusukan Paspamres berinisial R telah ditangkap pada Sabtu (29/4/2017) malam di Jawa Timur.

Penusukan itu, terjadi di Jalan Kesehatan, Petojo, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (24/4/2017) malam.

Perseteruan bermula dari R yang merasa tersinggung dengan suara bising kendaraan Prajurit Satu Pasaribu.

Anggota Paspampres lainnya, Prajurit Dua Fatah Kudus datang bermaksud melerai, tapi malah kena bacok.

Pratu Rico Pasaribu dan Prada Fatah diketahui merupakan anggota Batalyon Pengawalan (Yonwal) dan anggota Grup B Paspampres.

Grup B merupakan personel Paspampres yang melekat untuk memberikan pengamanan kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).