KSAD Pastikan Korban Kecelakaan Latihan di Natuna akan Diberi Santunan
Jenderal Mulyono mengatakan pihaknya akan memberikan santunan kepada personel Arhanud I/Kostrad, yang mengalami kecelakaan
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Mulyono mengatakan pihaknya akan memberikan santunan kepada personel Arhanud I/Kostrad, yang mengalami kecelakaan latihan di Natuna.
“Yang jelas hak mereka (korban) akan kami urus, kemudian kami berikan santunan dan haknya akan kami berikan semuanya,” ujar Mulyono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (18/5/2017).
Namun, Mulyono belum ingin menjelaskan lebih jauh sebab dari kecelakaan tersebut.
Mulyono mengungkapkan saat ini masih dilakukan investigasi oleh tim yang sudah dibentuk dan dikirim ke lokasi kecelakaan latihan.
“Ya masih diinvestigasi, saya sendiri juga belum kesana mungkin ada kelainan barangkali, tapi masih diinvestigasi,” tutur Mulyono.
Diberitakan sebelumnya, empat orang prajurit TNI AD dari Satuan Arhanud Kostrad Kepulauan Riau tewas saat menjalankan latihan gabungan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di Natuna, Kepulauan Riau, Rabu (17/5/2017).
Korban tewas berasal dari Yon Arhanud I Kostrad. Insiden ini juga menyebabkan delapan orang prajurit TNI lainnya luka parah.
Korban luka telah medapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Ranai, Natuna.
Dari informasi awal yang diperoleh, kecelakaan terjadi pada saat penembakan pesawat RC.
Ketika itu, salah satu pucuk meriam Giant Bow dari Batalyon Arhanud 1/Kostrad yang sedang melakukan penembakan mengalami gangguan pada peralatan pembatas elevasi, sehingga tidak dapat dikendalikan.
Empat orang yang meninggal, yakni Komandan Baterai (Danrai) Kapten Arh Heru Bayu, Pratu Ibnu Hidayat, Pratu Marwan, dan Praka Edy.
Sementara prajurit yang luka-luka, yakni Pratu Bayu Agung, Serda Alpredo Siahaan, Prada Danar, Sertu B Stuaji, Serda Afril, Sertu Blego Switage, Pratu Ridai, dan Pratu Didi Hardianto.