Kemlu: Masyarakat Internasional Semakin Berharap Lebih Kepada Indonesia
"Masyarakat internasional semakin berharap lebih pada Indonesia, bukan hanya sebagai negara penerima, namun juga sebagai negara penyedia bantuan,”
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masyarakat internasional semakin berharap lebih kepada Indonesia.
Indonesia dianggap aktif memberikan bantuan kepada sesama negara berkembang melalui skema Selatan-Selatan atau KSS sejak tahun 1981.
Direktur Kerja Sama Teknik Kementerian Luar Negeri M Syarif Alatas mengatakan kini Indonesia memasuki tingkatan baru sebagai negara berpendapatan menengah dan anggota G20.
"Masyarakat internasional semakin berharap lebih pada Indonesia, bukan hanya sebagai negara penerima, namun juga sebagai negara penyedia bantuan,” kata Syarif berdasarkan keterangan Kementerian Luar Negeri, Jumat (19/5/2017).
Pernyataan M Syarif tersebut disampaikan dalam seminar on Indonesia’s South-South and Triangular Cooperation dengan tema “Proud to Contribute: Maximizing Potentials in South-South Cooperation” di Depok, Jawa Barat.
Hal tersebut, kata Syarif, tercermin dari jumlah permintaan program pembangunan kapasitas dari negara-negara berkembang yang terus meningkat kepada Indonesia.
Sehingga, semakin menunjukkan kepercayaan yang tinggi dari masyarakat internasional.
Untuk itu, kontribusi Indonesia dalam Kerja Sama Selatan-Selatan (KSS) juga terus meningkat dari tahun ke tahun.
Adapun kegiatan pembangunan kapasitas meliputi pelatihan, magang, pengiriman tenaga ahli maupun knowledge sharing yang ditujukan kepada berbagai negara di benua Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika.
Sementara itu, Senior Representative JICA Indonesia Dinur Krismasari menyebut Indonesia memiliki perbedaan dari negara lain karena pendekatan KSS yang berbasis knowledge sharing.
JICA memandang Indonesia selalu berusaha berbagi secara tulus tanpa ada embel-embel.
"Selain itu, Indonesia bukan hanya berbagi best practice tapi juga pengalaman negatif yang sebaiknya jangan diadopsi negara lain. Ini yang membuat Indonesia unik," ucap Dinur Krismasari.
Acara tersebut merupakan hasil kerja sama antara Pusat P2K Multilateral, Kementerian Luar Negeri RI dengan Center for International Relations Study (CIReS), FISIP Universitas Indonesia.
Serta didukung Japan International Cooperation Agency (JICA) Indonesia.
Selain acara seminar juga digelar pameran foto dengan tema yang sama.
Melalui kedua kegiatan tersebut, masyarakat dapat melihat capaian dan kontribusi Indonesia dalam Kerja Sama Selatan-Selatan (KSS) di berbagai bidang.
Seperti pertanian, perikanan, pariwisata, infrastruktur, tata kelola pemerintahan, UMKM, pendidikan, dan bidang-bidang lainnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.