Ketua Umum PBNU: Tidak Benar Membela Sesuatu yang Mulia dengan Cara Tidak Terpuji
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj mengatakan, NU mewarisi dua amanat dari pendiri-pendirinya.
Editor: Hasanudin Aco
Namun, mereka kagum dengan akhlak Muhammad yang terpuji.
"Mereka juga berbondong-bondong menyalami Nabi Muhammad dengan mengatakan: 'Bi abi wa ummi antal karimun karimun nil karim'. Demi ayahku, demi ibuku, engkau orang mulia. Anak dari seorang bapak yang mulia. Cucu dari seorang kakek yang mulia," ujar dia.
Dari kisah Nabi Muhammad itu, Said menegaskan bahwa penilaian akan sosok seseorang berawal dari akhlaknya.
Sementara itu, terkait amanat wathaniyah NKRI, Said memastikan, NU tetap mempertahankan NKRI, dan tidak setuju dengan gagasan khilafah.
"Oleh karena itu sikap kami menolak HTI (Hizbut Tahrir Indonesia). Tindakannya tidak radikal, tidak membunuh, tidak mengebom. Tetapi, visi-misinya ingin mengganti nation dengan khilafah," kata Said.
Penulis: Estu Suryowati
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.