Pesan Keluarga Bripda Taufan Tsunami ke Pemerintah dan Polri
"Perbuatan yang dilakukan oleh pelaku merupakan aksi biadab. Keluarga minta Polisi mengusut tuntas jaringan terduga teroris tersebut."
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Keluarga Bripda Taufan Tsunami, korban meninggal dunia serangan bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur mengecam aksi tersebut.
Obing Riandi (51) paman almarhum Taufan saat ditemui di rumah duka Gang Ili, Kampung Wetan RT 02/10, Jatirangga, Jatisampurna, Kota Bekasi, Kamis (25/5/2017) pagi menyatakan aksi tersebut sangat tidak manusiawi.
"Perbuatan yang dilakukan oleh pelaku merupakan aksi biadab. Keluarga minta Polisi mengusut tuntas jaringan terduga teroris tersebut. Ini sangat merugikan pihak yang tidak bersalah dalam aksi itu," tegas Obing.
Obing melanjutkan saat kejadian memang ponakannya tersebut tengah bertugas di Kampung Melayu, Jakarta Timur. Keluarga mengetahui kabar duka itersebut dari pimpinan Taufan di Polda Metro Jaya.
"Setelah dapat kabar, kami langsung ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur untuk mengecek jenazahnya. Pas dicek, itu benar jenazah Taufan," tambahnya.
Untuk diketahui, Bripda Taufan merupakan satu dari tiga anggota Polri yang gugur saat tugas di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5) malam.
Dua anggota Polri lainnya yang gugur ialah Bripda Ridho Setiawan dan Bripda Gilang Adinata. Mereka meninggal dunia akibat bom bunuh diri yang dilakukan oleh dua pria terduga teroris.
Ledakan juga mengakibatkan 10 orang warga sipil mengalami luka, sehingga dirujuk ke RS Premier Jatinegara dan RS Polri Kramatjati.