Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terluka Parah karena Bom, Seorang Polisi Jalani Operasi di RS Premier Jatinegara

Ia mengatakan, seorang polisi berpangkat Brigadir Polisi Dua (Bripda), Yogi Aryo mengalami luka parah pada sejumlah bagian tubuhnya.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Terluka Parah karena Bom, Seorang Polisi Jalani Operasi di RS Premier Jatinegara
Tribunnews.com/Fahdi
RS Premiere Jatinegara 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Humas Rumah Sakit Premier Jatinegara, Sukendar menjelaskan kondisi seorang korban yang terluka parah dalam aksi bom yang diledakkan di Terminal Kampung Melayu, Rabu malam, 24 Mei 2017.

Ia mengatakan, seorang polisi berpangkat Brigadir Polisi Dua (Bripda), Yogi Aryo mengalami luka parah pada sejumlah bagian tubuhnya.

Pihak rumah sakit pun memutuskan untuk mengambil tindakan berupa operasi untuk menangani kondisi polisi tersebut.

"Yang agak serius itu cuma Pak Yogi saja, Pak Yogi muka, tangan dan kaki, badan, dioperasi," ujar Sukendar, saat ditemui di Rumah Sakit Premiere Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (25/5/2017).

Sukendar menambahkan, operasi yang dilakukan terhadap Yogi baru rampung pada pukul 07.00 WIB.

Usai dioperasi, Yogi pun kemudian harus dirawat secara intensif di ruang ICU rumah sakit yang letaknya tidak jauh dari lokasi peledakkan bom itu.

Berita Rekomendasi

"Baru kelar jam 7 (pagi), di pindah ke ICU menurut keterangan Rumah Sakit," jelasnya.

Penanganan operasi terhadap Yogi pun dilakukan oleh sejumlah dokter spesialis, mulai dari Dokter Ortopedi hingga Dokter Bedah Plastik.

"Semalam dioperasi oleh Dokter Ortopedi, Ahli Mata, Ahli Bedah Plastik, dan (Dokter) Umum, tadi jam 7 (pagi) baru masuk ICU," katanya.

Terkait informasi bahwa Yogi bisa mengalami kebutaan lantaran terkena serpihan bom dan pecahan kaca, Sukendar pun tidak bisa memberikan informasi lebih lanjut.

Ia mengaku tidak berada di rumah sakit tersebut pada pukul 05.00 pagi, sehingga ia pun tidak bisa memberikan keterangan lebih lanjut mengenai hasil operasi.

"Tadi saya pulang jam 5 (pagi), untuk keterangan lebih lanjut, saya belum bisa katakan itu, mungkin saya belum bisa jawab itu, mohon maaf," tandasnya.

Sementara ketiga korban lainnya yang terdiri dari seorang anggota polisi yakni Bripda Feri Nurcahyo, dan dua orang sipil yakni Agung Nugroho dan Jihan Farid masih dirawat secara intensif untuk pemulihan kondisi pasca terkena bom.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas