Jokowi dan Jusuf Kalla Kompak Jenguk Korban Bom di RS Polri
Jusuf Kalla menunggu kedatangan Presiden Jokowi untuk bersama-sama menjenguk korban ledakan bom di sekitar Halte TransJakarta Kampung Melayu.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kamis (25/5/2017) malam, sekira pukul 20.30 WIB, Pesawat Kepresidenan yang ditumpangi Presiden Joko Widodo beserta rombongan mendarat di Base Ops Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Presiden yang mengenakan kemeja putih dengan lengan panjang digulung itu kemudian turun dari Pesawat Kepresidenan didampingi Ibu Negara Iriana Jokowi.
Tidak disangka, terlihat mobil dinas Wakil Presiden Jusuf Kalla di depan ruang tunggu Lanud.
Nampak juga Kepala BIN Jenderal Budi Gunawan, Menko Polhukam Wiranto, Kepala BNPT Suhardi Aliyus dan Kepala Staf Presiden Teten Masduki.
Rupanya Jusuf Kalla menunggu kedatangan Presiden Jokowi untuk bersama-sama menjenguk korban ledakan bom di sekitar Halte TransJakarta Kampung Melayu.
Keduanya lalu menuju ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur secara beriringan.
Sesampainya di rumah sakit, Jokowi dan Jusuf Kalla langsung menuju ke lantai tiga, menuju ke kamar pasien. Ada tujuh pasien yang dijenguk.
Baca: Eti Menangis dan Pingsan saat Tahu Anaknya Pelaku Bom Bunuh Diri
Satu per satu mereka masuk ke dalam kamar pasien untuk melihat keadaan korban.
Jokowi bersama Jusuf Kalla kemudian berdialog dengan seorang pasien yang merupakan anggota polisi.
"Dari satuan mana?" ujar Jokowi bertanya.
"Dari Polda pak," kata pasien itu.
Di ruangan lain, giliran Jusuf Kalla bertanya kepada korban perempuan yang adalah seorang mahasiswi.
"Kuliah dimana?" kata Jusuf Kalla bertanya.
"Di Fakultas Hukum Azzahra pak," kata pasien perempuan itu.
Tidak ketinggalan, Ibu Iriana dan Ibu Mufidah juga mengajak pasien berbincang, menanyakan kondisi dan luka yang diderita.
Pasien yang dirawat di beberapa rumah sakit akibat ledakan bom di Kampung Melayu sebanyak 11 orang, enam di antaranya anggota polisi.
Sementara sebanyak tiga orang semuanya adalah anggota polisi ketika bertugas mengamankan pawai obor gugur.