Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Todung Siap Jadi Pengacara Dokter Fiera Bila Terus Diintimidasi

"Nah saya ingin membela Dokter Lola (Fiera) kalau dia betul-betul terus diancam pihak-pihak yang melakukan intimidasi dan persekusi,"

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Todung Siap Jadi Pengacara Dokter Fiera Bila Terus Diintimidasi
Tribunnews.com/ Taufik Ismail
Pengacara senior Todung mulya Lubis 

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Pengacara senior Todung mulya Lubis menyayangkan adanya persekusi akibat perbedaan pendapat.

Seperti yang terjadi kepada dokter Fiera Lovita di Solok Sumatera Barat akibat tulisan di media sosial.

Todung mengaku siap menjadi pembela dokter Fiera apabila terus mendapatkan intimidasi.

"Nah saya ingin membela Dokter Lola (Fiera) kalau dia betul-betul terus diancam pihak-pihak yang melakukan intimidasi dan persekusi terhadap yang bersangkutan," kata Todung dalam acara deklarasi Advokat Pengawal Pancasila di Hotel Media, Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Senin, (29/5/2017).

Menurut Todung, banyaknya persekusi sekarang ini menandakan jika Indonesia mengalami kemunduran dalam berbangsa dan bernegara.

Warga sudah tidak bisa lagi berbeda pandangan terhadap suatu permasalahan.

BERITA TERKAIT

"Dulu kita masih bisa berbeda pendapat, kita masih bisa berkelahi dalam opini. Tetapi sekarang kalau kita berbeda pendapat, kita sudah dituduh kafir, tak punya kepercayaan, kita dianggap musuh," paparnya.

Sekarang ini menurut Todung dengan mudahnya orang dianggap musuh, padahal hanya berbeda pandangan.

Baik itu di pengadilan maupun dalam forum diskusi.

Hal tersebut belum pernah terjadi sebelumnya di Indonesia.

"Jadi di Indonesia ini situasinya sudah agak memprihatinkan. Dia kawan atau lawan. Padahal kita ini satu sebagai bangsa," katanya.

Karena itu, Todung mengapresiasi para advokat muda yang membentuk forum Advokat Pengawal pancasila.

Kondisi yang terjadi sekarang menurutnya menjadi alarm untuk bangkit melawan paham yang bertentangan dengan Pancasila.

‎"Mereka menyatukan kita untuk menghadapi radikalisme, fundamentalisme, sekterianisme yang betul-betul bertentangan dg bhineka tunggal Ika dan Pancasila," ucapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas