Empat Napi Asing Kabur dari Kerobokan, Yasonna Ingin Soal Lapas Dirapatkan dengan Presiden
Yasonna mengatakan, Lapas Kerobokan adalah salah satu lapas yang kondisinya sudah tidak memungkinkan.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H Laoly mengatakan dirinya telah berkirim surat ke Menteri Sekretaris Negara Pratikno agar persoalan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) bisa dirapatkan bersama Presiden Joko Widodo.
"Saya sudah minta, bahkan saya sudah kirim surat ke Mensesneg untuk membuat ratas untuk materi mengenai lapas, termasuk di dalamnya pengalihan ke daerah terluar. Sudah saya kirim surat, tinggal tentukan waktunya. Sekaligus saja kita bicarakan," ujar Yasonna di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (20/6/2017).
Keinginan diadakannya rapat terbatas mengenai persoalan lapas berkaca dari peristiwa kaburnya empat narapidana warga negara asing dari Lapas Kerobokan, Denpasar beberapa hari lalu.
Yasonna mengatakan, Lapas Kerobokan adalah salah satu lapas yang kondisinya sudah tidak memungkinkan.
Selain melebihi kapasitas penghuni, lokasi Lapas Kerobokan menurut politisi PDI Perjuangan itu juga kurang baik, karena di tengah kota Denpasar.
"Memang kerobokan ini sudah masuk taraf kondisinya sangat, dan overkapasitas, kondisinya tidak lagi cocok, dari dulu ada masalah. Sekarang ada pikiran untuk memindahkannya ke tempat lain kajiannya. Hanya di Bali kan tanah sangat mahal sekali. Sedang kita kaji sekarang itu," ucap Yasonna.
Diberitakan sebelumnya, empat narapidana asing kabur dari Lapas Kerobokan, Denpasar.
Mereka berhasil kabur dengan cara menggali terowongan berukuran 50x75 cm dengan panjang kurang lebih 15 meter.
Menurut Kepala Lapas Kerobokan, Tony Nainggolan, kaburnya 4 narapidana tersebut diketahui saat apel pagi, Senin (19/6/2017).
"Saat dilakukan pengecekan, keempatnya sudah tidak ada," ujar Nainggolan saat dihubungi.
Mendapati hal tersebut, Nainggolan langsung memerintahkan anak buahnya untuk mengecek di seluruh areal lapas.
Seusai penyisiran, petugas menemukan lubang tempat para napi tersebut kabur yang letaknya di belakang poliklinik Lapas Kelas II A, Kerobokan, Denpasar.
Dari areal dalam lapas Krobokan, gorong-gorong ini tembus ke arah barat menuju jalan raya Mertanadi, Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung.
"Saat ditemukan, kondisi gorong-gorong masih tergenang air," katanya.