Rawan Teror, Polisi Pakaian Preman Backup Anggota yang Bertugas di Jalur Mudik
Wakapolri Komjen Syafruddin mengingatkan anggotanya untuk selalu waspada melengkapi diri dengan alat pertahanan.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakapolri Komjen Syafruddin mengingatkan anggotanya untuk selalu waspada melengkapi diri dengan alat pertahanan.
Ini menyusul peristiwa teror penyerangan ke Polda Sumatera Utara (Sumut). Jenderal bintang tiga ini juga menyatakan anggota yang bertugas di jalur mudik rawan teror.
Menyikapi hal ini, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono mengatakan pihaknya sudah meminta selurus anggota Polda Metro untuk mengantisipasi.
"Anggota kami minta waspada terutama untuk pengamanan markas dan diri sendiri saat melakukan kegiatan kemanusiaan di jalan karena saat ini anggota Polda Metro tersebar mengamankan Lebaran," terang Argo, Rabu (28/6/2017).
Antisipasi lain yang diterapkan Polda Metro yakni melakukan pengetatan di pintu masuk markas polisi mulai dari Polda, Polres, Polsek hingga Pospol.
"Imbas dari di Polda Sumut tentu kami lakukan pengetatan di kantor polisi. Selain itu semua anggota di lapangan kami back up dengan anggota yang pakaian preman," tambah Argo.
Sebelumnya, Wakapolri Komjen Pol Syafruddin menjelaskan teror penyerangan terhadap anggota kepolisian pada Minggu (25/6/2017) di Medan, Sumatera Utara bukan lah yang pertama kali di daerah tersebut.
Menurutnya, Sumatera Utara memang memiliki riwayat terorisme yang tinggi sehingga masuk ke dalam zona merah.
"Riwayatnya panjang, seperti penyerangan Bank CIMB Niaga, penyerangan Gereja Stasil Santo Yosep, penyerangan di Dolok Masihul, dan pelatihan teror di kawasan Gunung Sinabung. Ditambah teror kemarin Lebaran jadi lima," ujarnya, Selasa (27/6/2017) kemarin.
Melihat anggota kepolisian kini rawan menjadi sasaran terorisme, Syafruddin tak henti mengingatkan personil polri dalam setiap kesempatan untuk selalu waspada terhadap keselamatan diri sendiri.
Ia juga berpesan untuk melengkapi alat pertahanan dan senjata untuk melindungi dirinya.
"Anggota kepolisian yang berjaga di jalur mudik juga rawan teror. Kami sudah siapkan back up untuk mereka dari intelijen dan Brimob," tegasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.