'Saya Selaku Bilal di Desa ini Dengan Tegas Tidak akan Mensalatkan Jenazah Teroris'
Pangihutan sengaja ikut ambil bagian untuk menegaskan pada masyarakat bahwa perbuatan teror sama sekali tidak dapat diterima oleh umat muslim.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Pangihutan Nainggolan (66), bilal mayat yang tinggal di Jl Makmur, Dusun V, Desa Sambirejo Timur, Kecamatan Tembung, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara ikut ambil bagian menolak kedatangan jenazah almarhum Ardial Ramadhana, terduga jaringan teroris ISIS.
Pangihutan sengaja ikut ambil bagian untuk menegaskan pada masyarakat bahwa perbuatan teror sama sekali tidak dapat diterima oleh umat muslim.
Saat tiba di depan Gang Dahlia 33, tak jauh dari rumah orangtua Ardial, Pangihutan yang mengenakan baju gamis tampak menyalami sejumlah masyarakat. Pria sepuh ini kemudian mengambil mic dari tangan Ketua LKMD Sambirejo Timur, Pujiono (50).
"Saya selaku Bilal di desa ini dengan tegas tidak akan mensalatkan jenazah teroris. Apapun ceritanya, jenazah teroris itu harus dibawa pergi dari kampung ini," kata Pangihutan, Rabu (28/6/2017).
Ia mengatakan, perbuatan Ardial mencoreng citra baik Desa Sambirejo Timur. Selama ini, desa yang ditinggali mayoritas masyarakat muslim itu aman dan damai.
"Kami tidak mau desa ini dicap sebagai sarang teroris. Desa ini dihuni oleh umat muslim yang mempedomani Islam Rahmatan Lilalamin," kata Pangihutan.
Selepas ia berorasi, warga kembali secara bergantian menyampaikan aspirasinya. Adapun tuntutan warga tak jauh beda dengan Pangihutan, yakni menolak kedatangan jenazah almarhum Ardial.