Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Testimoni Eks Teroris: Cuci Otak Sehari, Antre Pengantin Bom, Hingga Bertemu 72 Bidadari di Surga

Khairul Ghazali menyebut di Sumatera Utara, khususnya Medan masih banyak anak-anak muda yang antre untuk melakukan aksi teror

Penulis: Array Anarcho
Editor: Yudie Thirzano
zoom-in Testimoni Eks Teroris: Cuci Otak Sehari, Antre Pengantin Bom, Hingga Bertemu 72 Bidadari di Surga
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Warga Dusun V, Desa Sambirejo Timur melakukan aksi mengecat jalan sebagai bentuk penolakan kedatangan jenazah terduga teroris Ardial Ramadana di Jalan Makmur Tembung, Deliserdang, Sumatera Utara, Rabu (28/6/2017). Pemakaman jenazah di kawasan kediaman orangtuanya akhirnya dibatalkan, setelah muncul penolakan keras dari warga Dusun V, Desa Sambirejo Timur. TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR 

Khairul Ghazali juga membeberkan betapa mudahnya merekrut pelaku teror di Indonesia.

Kata Ghazali, hanya butuh satu hari untuk menjadikan seseorang sebagai pelaku teror sebagaimana yang terjadi di Polda Sumut beberapa hari lalu.

"Proses brain wash atau pencucian otak itu butuh waktu yang singkat. Hanya butuh satu hari, seseorang itu sudah bersedia mati untuk melakukan aksi teror," kata Ghazali.

Ia mengatakan, target yang paling mudah untuk didoktrin adalah orang-orang yang sedang menghadapi kegalauan hidup.

Kemudian, target berikutnya adalah mahasiswa yang cendrung memiliki pemahaman setengah-setengah terhadap agama.

Hanya Butuh 1 Hari

"Setelah berhasil direkrut, calon pelaku teror ini akan dicuci otaknya selama satu malam (di tempat khusus)."

Berita Rekomendasi

"Kemudian, dia akan dibai'at. Dan keesokan harinya, pelaku teror ini akan siap melakukan amaliyah atau aksi bom bunuh diri dengan sukarela," katanya.

Untuk lebih memantapkan doktrin teror, sambung Ghazali, setelah semalaman didoktrin, perlu dua hari lagi untuk mendampingi para pelaku teror hingga hari eksekusi.

Selama tiga hari itu, perekrut akan menyampaikan ayat-ayat yang telah dibelokkan menyangkut konsep jihad.

"Setelah berhasil mencuci otak, pelaku teror akan diberikan gambaran menyangkut nikmatnya surga ketika melakukan jihad."

"Dalam konsep doktrin, diajarkan bahwa tiap tetes darah yang mengalir ketika pelaku mati akan membasuh seluruh dosa pelaku selama di dunia," katanya. (Tribun Medan/Array A Argus)

Artikel ini sebelumnya telah ditayangkan di TribunWow.com berjudul: Pengakuan Lengkap Mantan Teroris: Janji 72 Bidadari di Surga Hingga Cuci Otak Pemuda Galau

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas