Mendagri Minta Semua Lapisan Masyarakat Terlibat Antisipasi Ancaman Teror
Ia berharap siskamling kembali diaktifkan. Warga mencermati keadaan lingkungan. Kalau ada yang mencurigakan, lapor Polsek dan Koramil setempat.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menilai teror terhadap aparat keamanan harus dilawan bukan hanya oleh polisi dan TNI, tapi seluruh lapisan masyarakat.
Karena itu, ia minta jajaran kementeriannya, termasuk pemprov, pemkab/kota, hingga tingkat kecamatan, kelurahan, desa, RT/RW, bekerja sama dengan Forkomimda setempat, untuk mengamankan wilayah pusat keramaian di bawah koordinasi kepolisian.
Tentunya hal itu melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh adat.
"Harus dimulai diaktifkan siskamling, warga setempat mencermati keadaan lingkungan. kalau ditengarai, dicermati, ada gerak gerik yang mencurigakan di lapangan libatkan diri dengan pengamanan Polsek dan koramil setempat," ucap Tjahjo.
Meningkatkan kewaspadaan, lanjut Tjahjo, dilakukan sebagai upaya deteksi dini ancaman teror, oleh semua pihak. Baik itu Polri,TNI, serta elemen masyarakat.
"Penyerangan kepada aparat keamanan kepolisian sudah pada tahap yang memprihatinkan dan meningkatkan tahap waspada satu," ucapnya.
Dalam kesempatan ini, Tjahjo juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap kasus penusukan polisi di Masjid Falatehan, dekat Lapangan Bhayangkara dan Mabes Polri, Jumat (30/6/2017). Termasuk penyerangan di pos penjagaan Polda Sumatera Utara.
"Kita yakin aparat Polri mampu membongkar siapa yang haru bertanggung jawab atas penyerangan tersebut," tandasnya.