Bom Panci Meledak Lebih Awal Karena Kesalahan Teknis Pelaku
Ledakan bom di rumah kontrakan Agus Wiguna yang berada di Kubang Bereum, Kelurahan Sekejati, Kecamatan Buah Batu, Bandung pada Sabtu (8/7/2017) diduga
Suaranya cukup keras dan Ridwan sempat melihat ada api membumbung dari kamar yang ditempati Agus Wiguna.
Saksi lain bernama Endang Ii, yang berada di sekitar kontrakan tersebut, mengaku melihat kontrakan terlihat penuh asap.
Ia langsung mendobrak pintu kamar kontrakan yang ditempati Agus Wiguna.
Begitu pintu kamar terbuka, Endang melihat kamar hancur berantakan. Saksi Endang melihat benda yang tidak wajar lalu menghubungi petugas kepolisian.
Saksi lain bernama Adin, yang juga tinggal di kawasan kontrakan milik Ibu Epon, mencoba menjemput Agus Wiguna.
Ketika itu Agus Wiguna sedang berjualan bakso goreng atau Basmut.
"Saksi Adin bertemu saudara Agus Wiguna di wilayah Cidurian sedang berjualan, lalu Agus di ajak ke TKP. Namun pengurus RW bernama Ajid berinisiatif membawa Agus ke sekretariat RT.007," jelas sumber Tribun Jabar.
Dari data yang diperoleh dari petugas keamanan, diduga ledakan terjadi karena kesalahan pengaturan waktu.
"Adapun indikasi ledakan dimungkinkan karena kesalahan timing pemicu! Demikian perkiraan sementara!
Saat ini dalam proses penyelidikan," demikian data yang dihimpun Tribun Jabar.
Cafe Bali, Jalan Braga
Saat ini Pelaku peledakan bom bernama Agus Wiguna kini telah diamankan pihak kepolisian.
Dari hasil pemeriksaan sementara, pria kelahiran Garut, 30 Agustus 1995 ini hendak meledakkan bom di tiga lokasi yakni Kafe Bali di Jalan Braga, Gereja di Buah Batu dan Rumah Makan Celengan di Astana Anyar.
Dari informasi yang dihimpun Tribun Jabar, Agus Wiguna hendak meledakkan bom pada hari Jumat, 16 Juli 2017 di Kafe Bali, Jalan Braga, Kota Bandung.
"Rencananya, bom di ledakan pada malam hari. Terduga rencana berangkat ke TKP peledakan menggunakan angkot dengan bom rakitan di masukan ke dalam ransel," jelas sumber Tribun Jabar.
Rencana di lokasi yakni Cafe Bali, pelaku akan menyimpan ransel pada malam hari dengan melihat situasi dan kondisi di sekitar sepi.
Selanjutnya bom tersebut akan di letakkan di tong sampah sekitar kafe dengan alat pemicu menggunakan benang di bentangkan yang bertujuan apabila benang tersebut tersandung kaki,maka bom tersebut akan meledak.