Jokowi: Tidak Boleh Ada Lagi Agenda Politik Ingin Runtuhkan NKRI
“Tidak boleh lagi ada yang punya agenda politik tersembunyi maupun terang-terangan untuk meruntuhkan NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika,”
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menghadiri acara Halaqah Nasional Alim Ulama di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (13/7/2017).
Saat memberikan sambutannya, Presiden Jokowi menyinggung mengenai agenda politik yang berencana meruntuhkan keberagaman atau Bhinneka Tunggal Ika.
Ia pun berharap hal itu tidak lagi terjadi.
“Tidak boleh lagi ada yang punya agenda politik tersembunyi maupun terang-terangan untuk meruntuhkan NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika,” kata Jokowi.
“Tidak boleh ada lagi yang punya agenda yang mau mengganti dasar negara yang Berpancasila,” lanjut Jokowi.
Jokowi juga mengingatkan bahwa Pancasila tidak bisa dipisahkan dari Islam dan tidak bisa dipertentangkan.
“Sila pertama Pancasila Ketuhan yang Maha Esa. Pancasila menghormati nilai keagamaan, Pancasila berdampingan dengan Islam dan agama lain yang dianut bangsa Indonesia,” kata Jokowi.
Jokowi juga berharap kepada para ulama untuk terus berperan aktif menuntut umat mempererat kerukunan.
Bukan hanya diantara Umat Islam saja, tetapi juga dengan umat agama lain yang diakui di Indonesia.
“Sekali lagi saya berharap para ulama terus berperan aktif menuntut umat mempererat kerukunan bukan hanya diantara umat islam sendiri tapi juga ukuwah watoniah kita dan lebih besar lagi ukuah basyariah kita sehingga antarumat bangsa karena takdir Bangsa Indonesia ditantang untuk mengelola keberagaman dan kebhinnekaan kita,” kata Jokowi.