''Saat Pemilu 2019 Nanti, Jangan Pilih Anggota Pansus Hak Angket! Jangan Pilih Mereka Kembali''
Ia juga mengkritik anggota Pansus Hak Angket KPK yang pernah menjadi aktivis pergerakan pada masa reformasi 1998.
Editor: Hasanudin Aco
Saat kampanye Pilpres 2014, kata Sumarsih Jokowi menyatakan dukungannya terhadap keberadaan KPK dan berjanji akan mendorong independensi KPK.
"Saat kampanye, Pak Jokowi bilang akan dukung keberadaan KPK yang dalam praktik pemberantasan korupsi jadi tumpuan harapan masyarakat. Independensi KPK harus didorong langkah hukumnya," kata Sumarsih.
Ia juga mengkritik anggota Pansus Hak Angket KPK yang pernah menjadi aktivis pergerakan pada masa reformasi 1998.
"Prihatinnya aktivis 98 yang di DPR sekarang, anak-anak muda itu melindungi para koruptor. Oleh karena itu, saat Pemilu 2019 nanti jangan pilih anggota Pansus Hak Angket! Jangan pilih mereka kembali!" kata Sumarsih.
Selain Sumarsih, Anita Wahid, putri Presiden RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, juga memberikan dukungannya terhadap KPK.
Menurut Anita, pembentukan Pansus Angket KPK tidak berangkat dari aspirasi masyarakat dan upaya memperkuat pemberantasan korupsi.
"Hak angket ini untuk kepentingan siapa? Jelas bukan untuk pemberantasan korupsi dan rakyat," ujar Anita.
"Kami akan selalu ingatkan kepada yang ingin lemahkan KPK, kami akan hadang," kata dia.
Selama 30 menit, Slank tampil membawakan beberapa lagu andalannya.
Mereka sempat berkolaborasi dengan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang yang terampil memainkan saxophone.
Penulis: Kristian Erdianto
Berita ini tayang di Kompas.com dengan judul: "Pemilu 2019, Jangan Pilih Mereka Lagi!"