Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kerja di Arab Sejak 1995, Sukmi Tidak Pernah Digaji

Kedua bola mata Sukmi memerah tak kuasa menahan tangis. Tubuhnya terlihat gemetar saat kembali ke pelukan keluarganya.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Kerja di Arab Sejak 1995, Sukmi Tidak Pernah Digaji
Warta Kota
Sukmi, TKI asal Serang yang disekap majikannya di Arab Saudi dan tidak digaji selama 22 tahun tiba di Bandara Soekarno-Hatta dan disambut haru seluruh anggota keluarganya. 

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG -- Hujan tangis pecah di Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Sabtu (15/7/2017) sore.

Sukmi binti Sardi Umar (40), tenaga kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi yang 'hilang' selama 22 tahun, menangis sesenggukan di pelukan keluarganya.

Ia akhirnya bisa pulang setelah 'disekap' majikannya puluhan tahun.

Wanita asal Maja, Lebak, Banten, itu tiba di Tanah Air sekitar pukul 16.00 setelah perjalanan panjang dengan pesawat Saudi Arabian Airlines.

Ia antara lain didampingi Sutrisno selaku protokoler pengantar TKI dari KBRI di Riyadh, Arab Saudi.

Mengenakan gamis hitam dibalut kerudung merah, Sukmi disambut keluarganya, termasuk adik kandungnya Soleman (34) yang selama ini gigih mencari sang kakak.

Begitu mereka bertemu, tangis pun langsung pecah. Sukmi pun dipeluk erat oleh sanak saudara.

Berita Rekomendasi

Kedua bola mata Sukmi memerah tak kuasa menahan tangis. Tubuhnya terlihat gemetar saat kembali ke pelukan keluarganya.

Tak banyak kata terucap dari bibir TKI ini. Sambil menangis sesenggukan Sukmi pun berjalan ke luar dari Bandara.

"Senang bisa pulang," kata Sukmi yang kurang mahir berbahasa Indonesia.

Ia hanya bisa berkomunikasi dengan menggunakan bahasa asal kampung halamannya yakni Lebak, Banten.

Terlebih ia sudah 22 tahun menjadi tenaga kerja wanita (TKW) dan menetap di Arab Saudi.

"Di sana enggak boleh ke luar rumah, ditahan dan enggak bisa pulang," ujarnya singkat.

Bagi keluarganya, kepulangan Sukmi benar-benar merupakan sebuah kejutan.

Maklum, perempuan itu pergi meninggalkan Tanah Air sejak usia 18 tahun, tepatnya tahun 1995. Sejak saat itu ia tidak pernah pulang ke Indonesia.

Selama itu ia bekerja, Sukmi tidak pernah digaji oleh tuannya.

Pihak keluarga bahkan menganggapnya sudah hilang. Entah hilang ke mana karena tidak ada kabar jelasnya.

Kendati puluhan tahun Sukmi tidak ada kabar, adiknya Soleman tak kenal lelah berupaya untuk mengetahui keberadaan kakaknya.

Ia melaporkan hal itu ke Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Serang, Banten.

Usaha sang adik tak sia-sia. BP3TKI Serang segera berkoordinasi dengan KBRI Riyadh guna mengatasi permasalahan tersebut.

Jajaran KBRI Riyadh akhirnya melakukan mediasi kepada majikan Sukmi. Dan yang bersangkutan berhasil dipulangkan kembali ke tanah kelahirannya. (dik/Kompas.com)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas