Tol Palembang-Indralaya Amblas, Proyek Infrastruktur Nasional harus Dikerjakan secara Hati-Hati
Melihat kasus ambalasnya jalan Tol Palembang-Indralaya, DPR minta pembangunan infrastruktur nasional harus dikerjakan hati-hati.
TRIBUNNEWS.COM - Dalam pelaksanaan pengerjaan proyek infrastruktur nasional, Wakil Ketua Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo meminta agar dilakukan secara hati- hati dan jangan sembarangan. Hal itu dinyatakannya terkait musibah amblasnya jalan Tol Palembang - Indralaya yang sedang dalam tahap pengerjaan.
"Kami melihat kalau pihak pelaksana di lapangan sudah berusaha untuk berhati-hati, hanya saja memang terdapat jalur Saluran Udara Tekanan Tinggi (SUTET) yang juga merupakan proyek nasional juga yang melewati ruas Tol tersebut," ucap Sigit usai berdialog dengan Direksi PT. Hutama Karya dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (13/07/2017).
Sigit menjelaskan masalah elektrifikasi Sumatera itu sudah akan dipindahkan, tetapi memang belum selesai dilakukan.
"Karena kebutuhan untuk dapat digunakan sebagai jalan fungsional pada saat menjelang Hari Raya Idul Fitri, maka dilakukan percepatan dalam pengerjaannya sehingga terjadi amblas," ujar Sigit .
Politisi PKS ini melihat peristiwa itu sebagai accident. Lokasi yang amblas tersebut bukan akses utama jalan Tol, melainkan akses jalan penghubungnya. Oleh karenanya dari sisi keselamatan dan progres kerjanya tidak terganggu.
"Ini kecerobohan dalam tanda petik, yakni pelaksana kerja diminta agar cepat menyelesaikan pekerjaannya agar jalan bisa dipakai secara fungsional. Hal itulah yang menjadi pemicu indikasi kecerobohan yang terjadi," ungkapnya.
Ke depannya, dalam rapat dengan pihak Kementerian terkait, Komisi V DPR akan mengingatkan bahwa untuk jalan- jalan yang akan dipercepat pengerjaannya agar bisa dipakai secara fungsional, maka harus dilihat dahulu secara detil mengenai persoalan yang dihadapinya.
"Masalah ini harus dijadikan pelajaran agar tidak terjadi lagi hal yang seperti itu," tandas Sigit.
Sementara pihak Hutama Karya selaku kontraktor dan pihak BPJT juga telah menyatakan bahwa mereka akan berupaya keras agar masalah serupa tidak terjadi di kemudian hari. (Pemberitaan DPR RI)