Marak Kasus Bully Anak Sekolah, Ini Tanggapan Menteri Yohana
Yohana menambahkan, kasus bully biasanya melibatkan para pelajar, dan korbannya pun juga merupakan pelajar.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kembali maraknya kasus bully di kalangan pelajar, satu diantaranya kasus bully yang dilakukan siswa sekolah tingkat pertama terhadap teman sebayanya, membuat Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise buka suara.
Ia menjelaskan, kasus bully selalu terjadi pada banyak daerah di Indonesia.
Yohana menambahkan, kasus bully biasanya melibatkan para pelajar, dan korbannya pun juga merupakan pelajar.
"Jadi kasus bullying ini saya pikir terjadi dimana-mana di seluruh Indonesia, di sekolah pasti banyak terjadi itu," ujar Yohana, saat ditemui di Kementerian PPPA, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (17/7/2017).
Menurutnya, hal tersebut juga seharusnya menjadi tanggung jawab pihak sekolah yang memiliki pelajar 'pelaku bully'.
"Dan itu tanggung jawab sekolah untuk memperhatikan ini," jelas Yohana.
Untuk menangani para pelajar pelaku bully tersebut, Yohana menegaskan, pihaknya memiliki program Ramah Anak.
Dalam program tersebut terdapat sejumlah indikator agar kejadian serupa tidak kembali terjadi di sekolah.
"Kita juga punya program Ramah Anak, di mana ada indikator-indikator yang kita pakai supaya di sekolah-sekolah itu tidak terjadi kekerasan terhadap anak-anak," tegas Yohana.