Setya Novanto Tersangka, Golkar Diminta Persiapkan Diri Ganti Kepemimpinan
Politikus Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia meminta kepada kader Golkar lainnya untuk mempersiapkan diri mengganti kepemimpinan partai.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia meminta kepada kader Golkar lainnya untuk mempersiapkan diri mengganti kepemimpinan partai.
Hal tersebut seiring dengan ditetapkannya Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto sebagi tersangka korupsi proyek e-KTP.
"Kader harus mempersiapkan diri untuk ganti kepemimpinan yang baru," jelasnya melalui pesan singkat, Jakarta, Senin (17/7/2017)
menurut dia, pergantian pimpinan dilakukan untuk memperbaiki citra Golkar yang selama ini terus turun di mata masyarakat.
Bagaimana pun partai berlambang Pohon Beringin itu akan tersandera dengan status Setya Novanto sebagai tersangka korupsi.
Dirinya berharap jangan sampai urusan pribadi Setya Novanto mengganggu urusan konsolidasi partai dalam menghadapi agenda-agenda politik ke depan seperti Pilkada 2018 dan Pemilu Serentak 2019.
"Tidak ada jalan lain semua perangkat harus segera melakukan rapat membahas Musyawarah Nasional Luar Biasa partai," kata dia.
Sebelumnya, Ketua DPR Setya Novanto akhirnya ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi KTP Elektronik.
"KPK menetapkan saudara SN sebagai tersangka baru dalam kasus E-KTP," kata Ketua KPK Agus Rahardjo dalam konferensi pers di Kuningan, Jakarta, Senin (17/7/2017).
Nama Novanto sendiri telah muncul dalam surat dakwaan Irman dan Sugiharto.
Keduanya merupakan bekas pejabat Kemendagri yang telah duduk di kursi pesakitan.
Novanto disebut-sebut bersama-sama Irman, Sugiharto, Andi Narogong, mantan Sekretaris Jenderal Kemendagri Diah Anggraini dan Drajat Wisnu, Direktur PNRI Isnu Edhi Wijaya, terlibat melakukan korupsi proyek e-KTP.