Kapolri Sebut Ada 31 Kasus Terorisme Sepanjang 2015-2016
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menyebut ada 31 kasus terorisme yang terjadi sepanjang 2015 hingga Juni 2016.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menyebut ada 31 kasus terorisme yang terjadi sepanjang 2015 hingga Juni 2016.
Ia menyebut terdapat kasus penangkapan teroris terkait aksi bom di Kampung Melayu.
"Jadi kalau kita lihat 336 tersangka sebagian besar dalam proses pencegahan dibandingkan penangkapan tapi yang terekspos kalau yang sudah meledak," kata Tito dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR di Gedung DPR, Jakarta, Senin (17/7/2017).
Tito mengungkap ada fenomena lone wolf yang terjadi dua tahun terakhir.
Mereka, kata Tito, terkena paham radikal melalui internet yang mengajarkan cara membuat bom.
Adapula online training untuk mengetahui cara menyerang.
"Ini agak berbeda dengan fenomena bom bali, ini sporadis. Kalau untuk kasus ini maka kunci utama kekuatan intelijen. Melakukan upaya pencegahan dengan penangkapan," kata Mantan Kepala BNPT itu.
Tito menuturkan pihaknya memperkuat cyber untuk mengawasi aktivitas dunia maya terkait fenomena lone wolf.
Kepolisian telah masuk ke sistem komunikasi mereka untuk melakukan counter di dunia maya.
Tito menyebut hal itu sebagai perang di dunia maya.
"Mereka melakukan dan menyebut cyber jihad, cyber terorism dan kita harus melakukan cyber counter terorism disamping kegiatan kontra radikalisasi untuk mencegah masyarakat yang rentan terpengaruh paham radikal," kata Tito.