Laporan Wartawan Tribunnews.com,Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Belajar dari kasus Gloria, Kementerian Pemuda dan Olahraga menegaskan semua calon Pasikabraka Nasional tahun 2017 harus mutlak Warga Negara Indonesia (WNI).

Juru bicara Kementerian Pemuda dan Olahraga, Anindya K Putri mengatakan Kementerian Pemuda dan Olahraga lebih detail melihat berkas dan persyaratan administrasi dari Provinsi asal calon Paskibraka Nasional.

"Sudah melakukan antisipasi, tidak mau kecolongan lagi," kata Anindya di media center Kementerian Pemudan dan Olahraga RI, Selasa (25/7/2017).

Ia menambahkan warga negara Indonesia mutlak yang dimaksud adalah memiliki adminitrasi seperti KTP maupun akte lahir resmi.

Seorang calon Paskibraka Nasional harus memenuhi syarat, selain warga negara Indonesia (WNI), harus pula sehat jasmani dan rohani, tidak buta warna, tinggi dan berat badan ideal.

Serta saat diseleksi ditingkat Kabupaten/Kota maupun provinsi, calon Paskibraka Nasional juga harus duduk dibangku kelas X dan waktu penugasaan (17 Agustus 2016), peserta telah duduk di kelas XI.

Jonni Mardizal, Plt Deputi Bidang Pengembangan Pemuda, Kemenpora RI, mempersilahkan pewarta yang ingin melihat biodata satu per satu calon Paskibraka Nasional, datang langsung ke Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional (PPPON), Cibubur, Jakarta Timur.

Selasa (25/7/2017), menjadi hari pertama bagi 68 calon Paskibraka Nasional, memulai pendidikan dan pelatihan untuk bertugas mengibarkan dan menurunkan bendera pusaka pada peringatan HUT RI ke 72 di Istana Negara.

68 calon Paskibraka Nasional tersebut berasal dari putra-putri berprestasi di 34 Provinsi se-Indonesia dan akan berlatih hingga 13 Agustus 2017.