Jadi Gubernur Warisan, Djarot: Boro-boro Ikut Pilkada
"Saya bersyukur Alhamdulillah. Jabatan itu adalah ujian dan saya bersyukur karena itu adalah karunia anugerah dari Allah SWT,"
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengaku tidak pernah bermimpi menjadi pimpinan di DKI Jakarta.
Menurutnya, semua yang terjadi adalah jalan hidup yang sudah ditentukan Tuhan.
Djarot menyebut bahwa jabatan adalah ujian.
Hal tersebut diungkapkannya dalam acara Halal Bihalal Paguyuban Werdatama Jaya atau pensiunan Pegawai Negeri Sipil DKI di Balai Agung, Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (26/7/2017).
"Saya bersyukur Alhamdulillah. Jabatan itu adalah ujian dan saya bersyukur karena itu adalah karunia anugerah dari Allah SWT," kata Djarot saat memberikan sambutan.
Mantan Wali Kota Blitar ini lalu bercerita soal awal mula bisa menjadi gubernur meski tidak ikut serta dalam Pilkada Jakarta 2012.
Ini Wanita-wanita Cantik yang Diangkat Jadi Staf Para Menteri Kabinet Kerja Jokowi https://t.co/lvvPUesD9h via @tribunnews
— TRIBUNnews.com (@tribunnews) July 26, 2017
Hingga akhirny, ia pun kalah bertarung dalam Pilkada 2017 dari pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
"Saya tidak nyangka jadi gubernur. Bukan kemauan saya, tapi karena mungkin jalan hidup, disyukuri. Jadi wakil gubernur, tidak ikut Pilkada. Boro-boro Pilkada," kata Djarot.
Djarot mengatakan, seandainya tidak direstui Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri kala itu, dia tidak akan bisa menjadi gubernur Jakarta seperti saat ini.
Tahun 2014, Djarot menjadi wakil gubernur Jakarta mendampingi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), setelah Joko Widodo memenangi Pilpres 2014 dan dilantik menjadi Presiden RI ke-7.
Kemudian, setelah Ahok tersandung kasus penodaan agama dan dinyanyikan bersalah, Djarot dilantik menjadi Gubernur Jakarta periode 2012-2017.
Menurutnya, jalan hidup yang mengatur dirinya menjabat sebagai gubernur harus dikerjakan.
Hal itu baginya adalah sebuah amanah.
"Pada saat seperti ini kami ingin bagaimana
kita betul-betul bisa mengukuti jalan hidup yang penuh ujian ini. Kami mohon doa restu," kata Djarot.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.