Penyelundup Sabu 284 Kg di Penjaringan Beda Jaringan dengan Sabu 1 Ton di Serang
Budi Waseso menerangkan, jaringan sabu ini berbeda dengan jaringan Tiongkok dengan tangkapan satu ton sabu yang diamankan sebelumnya.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso mengatakan, penyelundupan narkoba jenis sabu 284 kilogram berbeda jaringannya dengan kasus penyelundupan sabu 1 ton.
Pengungkapan kasus ini, hasil kerja sama antara BNN, Badan Reserse Kriminal Polri, dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
Budi Waseso menerangkan, jaringan sabu ini berbeda dengan jaringan Tiongkok dengan tangkapan satu ton sabu yang diamankan sebelumnya.
"Belum ada hubungan langsung dengan kasus satu ton. Kemiripan ada. Tapi, ini yang sedang kami dalami," kata ujar Budi Waseso di Kantor BNN, Jakarta Timur, Kamis (27/7/2017).
Salah satu perbedaannya, ucap Buwas, ada pada pengemasannya.
Berbeda dengan jaringan sabu satu ton hasil tangkapan Polda Metro Jaya yang diamankan di Anyer, pada Sabtu (15/7/2017) lalu.Ingin Punya Perut Rata tapi Malas Berolahraga? Lakukan 3 Hal Ini Secara Teratur https://t.co/RaNRGx5N84 via @tribunnews
— TRIBUNnews.com (@tribunnews) July 27, 2017
"Kemasan yang ini berbeda. Sabu-sabu yang ini dibungkus dengan aluminum foil dan di dalamnya dibungkus lagi dengan plastik. Ini paketan murah," kata Buwas.
Sabu seberat 284 kilogram yang diselundupkan dalam mesin pemoles sepatu disita dari Kompleks Perumahan Muara Karang Blok D3, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Rabu (26/7/2017) kemarin.
Tiga pelaku diamankan, yaitu Supandi alias Ayung (WNI), Huang Hong (WN Taiwan), dan Hengki Himawan (WN Taiwan). Huang Hong ditembak mati lantaran melawan saat diamankan.