Hanura Akui SBY Sering Nyinyir Pasca Tidak Jadi Presiden
enny Ramdhani menilai sejak tidak menjabat sebagai Presiden RI, SBY sering mengkritik pemerintah Presiden Joko Widodo.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah bertemu dengan Ketua Umum Prabowo Subianto.
Dari hasil pertemuan tersebut, SBY mengkritik kinerja pemerintah saat ini.
Ketua DPP Hanura Benny Ramdhani menilai sejak tidak menjabat sebagai Presiden RI, SBY sering mengkritik pemerintah Presiden Joko Widodo.
Hal itu kata Benny sudah kerap dilontarkan Presiden RI ke enam tersebut.
"Komentar pak SBY setelah tidak menjadi presiden yang kadangkala agak miring," ungkap Benny di gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Jumat (28/7/2017).
Benny menilai nyinyiran yang diutarakan SBY tidak hanya terjadi saat bertemu Prabowo saja.
"Sinisme kepada pemerintahan Jokowi itu kan bukan pernyataan yang satu kali disampaikan dalam pertemuan dengan pak Prabowo," kata Benny.
Sebagai koalisi pemerintah, Hanura kata Benny tidak perlu menanggapi semua pernyataan SBY. Karena hal itu dinilai Benny hanya membuang tenaga saja.
"Hanura dan juga pemerintah tidak akan menghabiskan energinya untuk merespons balik, menanggapi tanggapan dan tuduhan miring dari SBY," papar Benny.
Benny menambahkan saat ini pemerintah masih banyak pekerjaan yang belum terselesaikan.
Hanura menurut Benny hanya menganggap semua perkataan SBY hanya angin lalu.
"Fokus kita hari ini adalah kerja, mewujudkan apa yg menjadi filosofi, cita-cita ideologis bangsa ini di bawah pemerintahan Jokowi-JK yaitu mewujudkan Nawa Cita," kata Benny.