Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pasca-Pertemuan SBY-Prabowo di Cikeas, Peta Politik Fraksi-fraksi di DPR Berubah

"Konfigurasi parlemen akan berubah, makin kritis dan makin besar kekuatannya," ujar Analis Politik POINT Indonesia, Arif Nurul Imam

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Pasca-Pertemuan SBY-Prabowo di Cikeas, Peta Politik Fraksi-fraksi di DPR Berubah
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (kedua kiri) bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (ketiga kanan) beseerta petinggi kedua partai usai mengadakan pertemuan di Kediaman Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Kamis (27/7/2017) malam. Pertemuan tersebut dalam rangka silaturahmi serta membahas berbagai permasalahan politik dan kedua partai sepakat bekerja sama tanpa koalisi. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konfigurasi fraksi-fraksi di parlemen dinilai akan berubah pascapertemuan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto.

Pertemuan digelar di kediaman SBY di Puri Cikeas, Bogor, Kamis (27/7/2017) malam.

"Konfigurasi parlemen akan berubah, makin kritis dan makin besar kekuatannya," ujar Analis Politik POINT Indonesia, Arif Nurul Imam melalui pesan singkat, Jumat (28/7/2017).

Terkait UU Pemilu yang menjadi tema pembahasan, Arif menilai hal ini menjadi alarm pada pemerintah bahwa UU tersebut mendapat perlawanan sekaligus menstimulus kekuatan kritis di parlemen kembali solid. "Hal itu pasca beberapa partai anggota Koalisi Merah Putih tergoda masuk kekuasaan," kata Arif.

Arif menilai pertemuan Cikeas hampir dipastikan tidak bebas kepentingan politik. Ia melihat banyak kemungkinan terkait pertemuan tersebut. Bisa saja membahas bagaimana membangun koalisi dalam pelaksanaan Pilkada serentak antara Demokrat dan Gerindra.

"Kemungkinan lain terkait politik agenda Pemilu 2019. Bisa saja ini komunikasi dan prakondisi untuk membangun koalisi pada Pemilu 2019," kata Arif.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono menyebut tidak perlu ada koalisi untuk melakukan komunikasi dan kerjasama yang intensif dengan partai politik.

Pasalnya, dua koalisi yang sempat tercipta, yakni, Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP) dinilai sudah mengalami pergeseran yang fundamental.

"Kami berdua sepakat untuk meningkatkan kerjasama dan komunikasi sesama partai politik. Tidak perlu berkoalisi," tegas SBY.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas