PAN Tunggu Sikap PDIP di Pilkada Jawa Tengah
Partai Amanat Nasional (PAN) membuka ruang bagi calon gubernur Jawa Tengah untuk menjalin komunikasi politik
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) membuka ruang bagi calon gubernur Jawa Tengah untuk menjalin komunikasi politik. Wakil Ketua Umum PAN Taufik Kurniawan mengatakan pihaknya terbuka dengan partai politik manapun termasuk PDI Perjuangan.
"Di Jawa Tengah didominasi PDIP. Yang lain terbagi antara Demokrat, PKB, PAN kisaran 8-15 kursi, berimbang," kata Taufik Kurniawan di Jakarta, Selasa (1/8/2017).
Taufik mengakui hanya PDI Perjuangan yang dapat mengusung calon gubernur Jawa Tengah tanpa berkoalisi dengan partai lain. Namun, Jawa Tengah juga merupakan lumbung suara PAN.
Mengenai peta politik di Jawa Tengah, Taufik mengatakan rekomendasi calon gubernur yang diusung menunggu keputusan ketua umum parpol. Wakil Ketua DPR itu mencontohkan PDI Perjuangan yang membuka penjaringan calon gubernur. Lalu, diputuskan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"PDIP lebih mengarah pada figur petinggi partai, langsung ada semacam kepentingan khusus karena hampir semua partai melihat Jateng itu sentral politik. Kalau PDIP biasanya langsung ke Ketum Bu Mega, PKB juga ke Muhaimin, PAN juga gitu," kata Taufik.
"Di Jateng, seluruh partai selalu menunggu fatsun ketum masing-masing. Semua partai hampir semuanya menunggu keputusan finalnya rekomendasi dari DPP PDIP," tambahnya.
Taufik mengungkap sejumlah nama Calon Gubenur Jawa Tengah yang telah dikenal publik. Nama-nama tersebut antara lain Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Mantan Menteri ESDM Sudirman Said, Politikus PKB Marwan Jafar, Waketum Gerindra Ferry Juliantono, dan Ketua DPW Gerindra Jateng Abdul Wachid.
Ia pun menceritakan periode kepemimpinan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko. Dimana, PDIP tidak berkoalisi dengan partai lain saat mengusung keduanya di Pilgub Jateng. Tetapi, pada periode sebelumnya, PDIP berkoalisi dengan partai lain meski sebenarnya bisa sendiri mengusung eks Gubernur Jateng Bibit Waluyo.
"Pak Ganjar dan Pak Heru itu PDIP sendirian. Pemilu sebelumnya Pak Bibit, PDIP berkoalisi dengan partai lain walaupun bisa sendirian. Keputusan final PDIP sangat ditunggu oleh teman-teman partai lain," kata Taufik.
Taufik mengatakan hubungan PAN dan PDIP sangat harmonis. PAN hampir selalu berkoalisi dengan PDI Perjuangan.
"Di Banjarnegara kemarin, di kampung saya di dapil saya PAN hanya koalisi dengan PDIP. Ini lah yang saya masuk, koalisi ini heterogen sekali. Pusat tidak tegak lurus. Misal di elit ada dinamika, di akar rumput masih bersahabat," katanya.