Curahan Hati Para Calon Paskibraka: Rindu Tidur Siang dan Keinginan Kibarkan Bendera Pusaka
Mengikuti pendidikan dan pelatihan Calon Paskibraka Nasional Tahun 2017 bagi Faldi adalah pengalaman pertamanya.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com,Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mengikuti pendidikan dan pelatihan Calon Paskibraka Nasional Tahun 2017 bagi Faldi adalah pengalaman pertamanya.
Anak muda bernama lengkap Faldi Ichsan Siregar ini mengaku kerap rindu berkumpul bersama keluarga.
"Pasti berkumpul bersama keluarga terus bisa tidur siang, itu sih yang paling dirindukan," ujar Faldi Ichsan Siregar, saat ditemui di pusat pendidikan dan pelatihan calon Paskibraka Nasional Tahun 2017di Wisma Soegondo Djoyopuspito, PP - PON, Cibubur, Jakarta Timur, Selasa (1/8).
Jujur Faldi mengungkap, selama pelatihan kegiatan yang padat membuat waktu istirahatnya berkurang.
Siswa kelas XI SMU Negeri 1 Medan ini mengungkapkan kehidupan di asrama yang padat.
"'Saya (Faldy Ichsan Siregar), suka berpikir jika berada di rumah, sampai di sekolah pulang ke rumah pasti ketemu orang tua. Di sini, latihan dari pagi sampai seharian. Sampai kamar, mesti bersih - bersih, merapikan lemari," ungkapnya sumringah.
Rindu keluarga yang kemudian ia jadikan penyemangat, dengan penuh harap bisa mengangkat nama baik keluarganya.
Kedua orang tua meminta Fahdi bersungguh- sungguh mengikuti seluruh rangkaian Pendidikan dan Pelatihan calon Paskibraka Nasional Tahun 2017.
"Pesan pentingnya adalah jaga kesehatan, jangan sampai mengabaikan kesehatan lalu menjadi gagal bertugas. Saya ingin menjadi komandan kelompok 17," kata Faldy, kelahiran Medan, 25 Maret 2001 ini.
Cerita hampir sama diungkap oleh Andres Gunawan, atau yang sering disapa Andres, calon Paskibraka Nasional Tahun 2017 asal Aceh.
Ia mengaku selalu kompak bersama teman sekamar yang berasal dari Provinsi Bangka Belitung.
Ia dan M.Hibban Yanhasdin sering bercanda saat usai latihan dan berada di kamar.
"Kamar kami (Andres dan Hibban) A406 berada di lantai 4, di lantai 4 sering seruan - seruan bersama kawan, apa - apanya semuanya bersama," kata Andres Gunawan mengawali kisahnya selama di pelatihan.
Andres menceritakan saat pertama kali datang, ia sempat merasa canggung karena teman - teman baru semua.
Namun, menurutnya saat sudah seminggu berada di lingkungan, teman Sabang hingga Merauke, hal yang seru ia dapatkan.
"Walaupun tidak ada orang tua, karena adanya teman - teman, di sini (Wisma Soegondo Djoyopuspito PP - PON, Cibubur, Jakarta Timur) rasanya jadi nyaman," tambahnya.
Andres mengaku bersama teman sekamarnya Hibban asal Provinsi Bangka Belitung memiliki cara mengatasi rasa bosan.
"Kami termotivasi dapat kalung garuda, jadi sering desain kamar, Alhamdulillah sudah dapat kalung garudanya kemarin," tuturnya.
Di asrama Pendidikan dan Pelatihan calon Paskibraka Nasional Tahun 2017, memiliki kewajibabn menjaga kebersihan dan kerapian di kamar.
Kamar yang terpilih merupakan kamar yang rapi, bersih, dan tentunya kreatif.
"Didesain sedemikian rupa, bangga rasanya dapat kalung garuda, jadi seusia latihan kembali ke kamar, kami (Andres dan Hibban) langsung mendekor kamar," katanya.
Ia dan Hibban saling berbagi ide untuk menempatkan baju adat agar terlihat indah.
"Kalung Garuda akhirnya didapat juga, Alhamdulillah, bangga diberikan ketika jadwal makan siang," kata Andres, siswa asal siswa SMK Negeri 1 Sinabang, Provinsi Aceh.
Ia juga mengaku adalah pengalaman pertamanya menginjakkan kakinya di Jakarta saat terpilih menjadi calon Paskibraka Nasional Tahun 2017.
Meski begitu, niatnya untuk menjadi seorang pengibar bendera pusaka, ia jadikan modal utama untuk terus berlatih dan bisa terpilih.
"Menjadi pengibar bendera pusaka," Andre meyakinkan.