TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Yunike Howay sibuk menyerahkan sejumlah surat saat melaporkan suaminya anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Jimmy Demianus Ijie ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (7/8/2017).

Yunike menjelaskan, sang suami diduga melakukan perselingkuhan. Selain itu juga menelantarkan dirinya dan tiga anaknya selama satu tahun.

Wanita yang berprofesi sebagai dokter anak ini mengatakan, saat melahirkan anak ketiga, dirinya juga tanpa pendampingan dari Jimmy pada Februari 2015. Ketika melahirkan anak ketiganya, Yunike mengaku sempat koma selama 12 jam.

Baca: Polisi Amankan Dua Pemuda Simpan Ganja di Bagasi Motor

Saat mengalami koma, Jimmy tak menemani Yunike. Begitu juga saat dihubungi, Jimmy tak memberi respons.

"Anak saya lahir Februari 2015, anak yang ketiga atas nama Lusia, anak itu lahir di Bunda Menteng Jakarta saat itu saya sempat koma di rumah sakit selama 12 jam dan waktu itu ditanyain dokter apakah suami tidak ada. Jadi saya ditolong ade saya. Nah begitu saya sadar menghubungi Pak Jimmy enggak bisa. No respons dari beliau, akhirnya justru saya tahu selingkuhannya juga hamil, dan sangat, menyedihkan," kata Yunike kepada wartawan.

Lebih lanjut, Yunike mengaku mendapat informasi bahwa wanita selingkuhan Jimmy hamil dan melahirkan di Kota Jayapura.

"Beliau ini membawa selingkuhannya melahirkan di Kota Jayapura, kota di mana saya bertugas sebagai dokter anak" kata Yunike kepada wartawan.

Tidak cuma tega menelantarkan keluarganya, Yunike juga mempertanyakan etika Jimmy sebagai anggota DPR.

Menurutnya, seorang anggota DPR harus menaati hukum dan agama. Dia berharap MKD bisa menghadirkan keadilan bagi keluarga dan dua anaknya.

"Saya mempertanyakan taat hukumnya, kalau beliau sebagai anggota DPR RI dan menelantarkan keluarga ya saya sayangkan apakah ini menjadi figur yang baik di negara ini," katanya.

Tribunnews.com telah mencoba menghubungi Jimmy untuk meminta klarifikasi terkait kasust tersebut. Namun, nomor telepon Jimmy tidak aktif dan pesan singkat belum berbalas.