Burung Langka Cikalang Christmas Menjemput Maut di Teluk Jakarta
Teluk Jakarta merupakan tempat singgah burung-burung saat musim migrasi. Salah satunya burung langka, Cikalang Christmas
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Teluk Jakarta merupakan tempat singgah burung-burung saat musim migrasi. Salah satunya burung langka, Cikalang Christmas.
Burung Cikalang Christmas adalah burung laut berwarna hitam, besar, dengan ekor bercabang panjang. Di Indonesia dikenal sebagai Cikalang.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com, burung itu berkembang biak di Pulau Christmas, Australia, sekitar 300 km selatan bagian Jawa Barat.
Burung suka mencari makanan di perairan Indonesia, khususnya di perairan Teluk Jakarta dan sekitarnya.
Karena itu sekitar 10 persen dari jumlah populasi Cikalang Christmas di dunia dapat ditemui di perairan Teluk Jakarta.
Secara umum 36 persen jumlah jenis burung laut yang tercatat di Indonesia juga ada di perairan ini.
Burung-burung mencari makan di Teluk Jakarta. Perairan di Indonesia menjadi salah satu tempat mencari makan selama burung laut melakukan migrasi.
Perairan sekitar Laut Jawa menjadi lokasi penting selama musim tidak berbiak.
Namun, burung-burung itu ternyata menantang resiko dengan mampir ke Teluk Jakarta. Ancaman yang mereka hadapi cukup besar dan daerah tempat mencari makan tidak memiliki perlindungan hukum setara dengan cagar alam.
Ancamannya berupa tersangkut kail hingga mati, perburuan, pemberian racun, pemasangan tali senar pada kaki burung, dan sampah telah terjadi.
Resiko-resiko ini merupakan hasil pengamatan dari kegiatan yang telah dilakukan dari tahun 2011 hingga 2013 oleh komunitas burung lokal 'Burung laut Indonesia' (Seabirds Indonesia), sebagai bagian dari 'Survey Burung Laut Indonesia (Indonesia Seabirds Survey -ISSUE).
Kegiatan lanjutan akan dilakukan pada Agustus hingga Desember tahun ini sebagai lanjutan untuk memantau ancaman terhadap Burung Cikalang Christmas dan burung laut lainnya di Teluk Jakarta dan Kepulauan Seribu.
Selain itu tim akan memberikan pengetahuan konservasi burung laut kepada masyarakat lokal.
Tim akan bergabung dengan staf Taman Nasional Kepulauan Seribu, Balai Konservasi Sumber Daya Alam, relawan dari Organisasi Non Pemerintah lokal (LSM), dan klub pengamat burung untuk membantu dalam menyelamatkan Cikalang Christmas dan burung laut lainnya.
Fransisca Noni, koordinator dari kegiatan ini, mengatakan, melalui kegiatan ini pihaknya sangat berharap semakin banyak lembaga pemerintah, lembaga swasta, hingga masyarakat lokal yang peduli akan keberadaan burung laut sebagai bagian dari ekosistem yang perlu di jaga.
“Dunia internasional telah mengakui bahwa perairan Indonesia menjadi salah satu jalur penting untuk burung laut di dunia. Dan seharusnya kita patut bangga akan hal ini,”jelasnya.