Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rhoma Irama Tantang Jokowi di Pemilu 2019

Ia menuturkan jika partainya tak akan memberikan dukungan kepada Presiden Joko Widodo,

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Rhoma Irama Tantang Jokowi di Pemilu 2019
Vincentius Jyestha/Tribunnews.com
Rhoma Irama, Ketua Umum Partai Islam Damai Aman (IDAMAN), saat diwawancarai di Gedung MK, Jl Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (9/8/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Islam Damai Aman (IDAMAN), Rhoma Irama siap tantang Joko Widodo dalam Pemilu 2019 mendatang.

Hal ini disampaikan Raja Dangdut tersebut di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), di Jl Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (9/8/2017).

Ia menuturkan jika partainya tak akan memberikan dukungan kepada Presiden Joko Widodo, lantaran rapat pleno Partai IDAMAN memutuskan untuk mengusung dirinya sebagai calon presiden.

"Dalam bernegara ini harus ada kelompok yg mengkritisi serta mengawasi. Kalau semuanya satu suara saja nggak demokratis. Diseluruh negara di dunia, ada namanya oposisi dan penguasa. Dan itu sehat dalam rangka menegakkan demokrasi," ujar Rhoma, seraya menegaskan bahwa Partai IDAMAN akan menjadi pihak oposisi.

Demi melancarkan niat dari partai IDAMAN, Rhoma beserta kader partainya mengajukan gugatan uji materi mengenai tiga pasal dalam UU Pemilu 2019.

Salah satunya, Pasal 222 pada UU Pemilu mengenai ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca: Ini Kisah Perjalanan Grup Permai, Kumpulan 30 Perusahaan Milik Muhammad Nazaruddin

BERITA TERKAIT

"Syarat presidential threshold  memangkas hak konstitusional Partai IDAMAN yang memutuskan saya untuk maju sebagai calon presiden," ujar Rhoma.

Ia berharap jika dengan uji materi UU Pemilihan Umum 2019 ini, presidential threshold akan dihapuskan atau menjadi zero threshold.

Disinggung mengenai apakah dirinya sendiri memiliki keinginan untuk mencalonkan diri menjadi presiden, Rhoma menjawab dengan tegas.

"Satu konsekuensi logis. Kalau nggak saya ngapain ke MK," pungkasnya seraya tersenyum.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas