Sindir Fahri Hamzah, Hidayat Nur Wahid Tanya Pembangunan Gedung Keputusan Pribadi Atau DPR
"Supaya publik bisa menyikapi dengan baik dan benar. Jangan sudah ramai di sana sini ternyata masih sikap pribadi,"
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid tidak ingin berkomentar soal rencana DPR membangun gedung dan apartemen untuk anggotanya.
Menurutnya, usulan ini masih harus diperjelas dibahas di Badan Anggaran (Banggar) DPR.
Hidayat seolah ingin menyindir Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang rajin berbicara soal wacana pembangunan tersebut.
"Itu juga apa sudah menjadi keputusan DPR? Atau masih pernyataan pribadi. Kalau keputusan DPR, pernah dibahas di Banggar? Tanya dulu itu keputusan pribadi atau DPR," kata Hidayat di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/8/2017).
Baca: Fahri Hamzah Curiga Retail Masuk Desa Ingin Keruk Banyak Keuntungan
Menurut dia, jika wacana pembangunan gedung DPR dan apaertemen itu keputusan DPR berarti sudah dibahas di Badan Anggaran.
"Kalau itu pernyataan pribadi beliau berarti belum jadi keputusan DPR. Itu yang harus clear lebih dulu," imbuh dia.
Wakil Ketua MPR ini tak ingin, wacana pribadi yang kerap digaungkan Fahri, seolah menjadi keputusan DPR.
"Supaya publik bisa menyikapi dengan baik dan benar. Jangan sudah ramai di sana sini ternyata masih sikap pribadi," kata Hidayat.
Baca: Fahri Hamzah Minta KPK Dalam Menegakan Hukum Pakai Ilmu Kucing
Sebelumnya diberitakan, Fahri mengatakan, bahwa gedung yang saat ini ada tidak lagi mampu menampung anggota DPR yang jumlahnya 560 orang.
"Ini gedung heritage (warisan) ngga ada lagi penambahan tempat. Anggota DPR ini (akan) bertambah jadi 575," katanya.
Kata dia, dulu anggota DPR saat gedung itu dibangun tahun 1988 cuma 40 orang kurang.
"40 orang ngga punya staf. Sekarang ini 575 dengan staf yang banyak. Satu orang bisa tujuh perbandingannya," kata Fahri.
Fahri juga menyebut, kini muncul badan-badan baru di struktur DPR yang sejalan dengan penambahan jumlah pekerja.
Baca: Soal Pembangun Gedung Baru DPR, Ketua BURT: Kita Berpikir Rasional Saja, Jangan Banyak Opini
Tak cuma itu, wartawan hingga juga menurutnya bertambah banyak, mendesak DPR harus memperluas tempat kerja mereka.
"Wartawan juga, dulu juga wartawannya juga cuma satu, wartawan TVRI sama RRI. Sekarang wartawannya seabrek, masa gw nggak nambah rumah. Ibarat tamu, kaliannya aja nambah. Masa kami ngga nambah ruangan. Kan sumpek. Nanti kalian juga sumpek," katanya.