Kasum TNI : Jaga Persatuan dan Kesatuan Dilandasi Semangat Bhinneka Tunggal Ika
Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A. saat menjadi Narasumber diskusi media dalam Forum Medan Merdeka 9
Editor: FX Ismanto
Laporan Puspen TNI, Kolonel Inf Bedali Harefa
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah satu upaya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa yang dilandasi semangat Bhinneka Tinggal Ika perlu ditanamkan sejak dini, terutama di lingkungan pendidikan untuk mengajarkan etika dan moral berbangsa dalam kemajemukan dan menghormati sesama golongan serta memiliki jiwa patriotisme.
Hal tersebut dikatakan Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A. saat menjadi Narasumber diskusi media dalam Forum Medan Merdeka 9 dengan tema “Upaya Memperkuat Persatuan Dan Kesatuan”, bertempat di Ruang Serbaguna dr. H. Roeslan Abdulgani Kominfo, Jalan Medan Merdeka Barat No. 9 Jakarta Pusat, Senin (21/8/2017).
Selanjutnya, Kasum TNI menyampaikan bahwa perlunya penguatan etika dan moral di lembaga pendidikan karena saat ini bangsa Indonesia menghadapi tantangan dengan munculnya isu SARA, separatisme, terorisme, radikalisme dan sebagainya, yang merongrong keutuhan NKRI. “Tantangan tersebut bisa ditangkal jika bangsa Indonesia bisa saling menghormati perbedaan-perbedaan yang ada,” tegasnya.
“Bangsa Indonesia mempunyai corak budaya yang sangat beragam, justru kekayaan keberagaman ini harus merupakan bagian kekuatan kita untuk terus bersatu, jika zaman dahulu bisa sekarang juga harus bisa, kuncinya ada di persatuan dan kesatuan,” kata Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan.
Kasum TNI mengatakan bahwa, upaya untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan di bidang pertahanan dan keamanan adalah dengan melaksanakan pembangunan kekuatan militer yang diselaraskan dengan kebijakan Presiden RI Ir. H. Joko Widodo yaitu melalui kegiatan membangun dari wilayah pinggiran dan pulau terluar. “TNI bekerjasama dengan Kementerian seperti pembangunan jalan di perbatasan, pos dan patok perbatasan, pembangunan satuan-satuan TNI di daerah perbatasan yang semuanya dilakukan secara serentak,” ungkapnya.
“Upaya-upaya lain meliputi melaksanakan program Bela Negara dan wawasan kebangsaan di daerah dengan bekerjasama dengan Kementerian terkait, yang digelar dari Sabang sampai Merauke dilakukan dengan memberdayakan Babinsa dan Babinkamtibmas. Disamping itu, TNI melaksanakan program TMMD, yang melibatkan aparat daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” imbuh Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan.
Lebih lanjut, Kasum TNI mengatakan bahwa berdirinya Indonesia tidak lepas dari sejarah perjuangan yang dilakukan oleh kerajaan-kerajaan besar pada zaman dahulu. “Mulai dari Kerajaan Samudra Pasai, Sriwijaya dan Majapahit telah menyatukan Nusantara secara langsung maupun tidak langsung,” ujarnya.
Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan menjelaskan bahwa, pada tahun 1908 yang dimotori oleh para pemuda maupun tokoh agama dengan mencetuskan kebangkitan nasional dan bergerak mewujudkan Sumpah Pemuda tahun 1928, dengan energi sosial yang menyatu maka hanya dalam 17 tahun kemudian kemerdekaan berhasil dikumandangkan oleh Bung Karno dan Bung Hatta. “Semangat persatuan dan kesatuan dari sumpah pemudalah yang menjiwai proklamator kita untuk bisa memproklamasikan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” jelasnya.
Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan mengingatkan bahwa kita semua sebagai generasi penikmat kemerdekaan saat ini harus menjaga dan mempertahankan serta mengisi kemerdekaan dan terus berkarya di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Ingat, kita sebagai generasi penerus bangsa hanya menikmatinya saja, yang berjuang adalah para pahlawan kesuma bangsa, kalau kita tidak bisa menjaga itu salah besar. Kita harus bisa menjaga secara estafet untuk diteruskan kepada generasi berikutnya,” pungkas Kasum TNI.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.