TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pagi ini, Jumat (25/8/2017), sejumlah rektor menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.

Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir mengungkapkan para rektor akan melakukan deklarasi, bahkan aksi kebangsaan.

“Ini adalah dari para rektor perguruan tinggi seluruh Indonesia dari perwakilan barat sampai timur. Dalam rangka ingin melakukan, tidak hanya deklarasi, tapi juga aksi kebangsaan,” ujar M Nasir.

Aksi kebangsaan yang akan dilakukan para rektor tersebut yakni aksi mewujudkan nilai-nilai Pancasila yang merupakan ideologi Bangsa Indonesia.

“Di mana aksi kebangsaan ini bagaimana mewujudkan NKRI, bagaimana Pancasila sebagai ideologi Negara, dan bagaimana UUD 45 sebagai dasar Negara. Dan semboyan Bhineka Tunggal Ika lah yang harus kita eratkan dari Aceh sampai Papua,” ucap M Nasir.

Baca: Jumlah Harta Kekayaan Dirjen Hubla yang Dilaporkan ke KPK Cuma Rp2,7 Miliar

M Nasir mengatakan bahwa bentuk dari deklarasi dan aksi kebangsaan dari para rektor diantaranya dalam kegiatan mahasiswa di universitas dalam penguatan ideologi Pancasila.

“Bentuk kebangsaan itu adalah nanti harus dituangkan dalam pembelajarannya semua dan perilaku. Bahkan masalah kaitan radikalisme, bagaimana kampus terhindar dari paham-paham radikalisme. Ini harus kita jaga semua. Dan jangan sampai mahasiswa kegiatan kosong karena diisi oleh mereka-mereka itu. Ini harus kita isi kegiatan mempunyai nilai-nilai kebangsaan itu tadi,” ucap M Nasir.