Masalah Kampus Cenderung Dibiarkan, Ombudsman Sebut Menteri Terkait Perlu Dikoreksi
"Jadi menterinya menurut saya yang harus melakukan koreksi atau dikoreksi kenapa melakukan pembiaran terhadap pengelolaan yang seperti itu,"
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com,Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Permasalahan di perguruan tinggi sangat banyak mulai dari plagiarisme hingga maladministrasi
"Plagiarisme, ketidakjelasan ijazah, luar biasa macam-macam lah, hingga maladministrasi," ujar Komisioner Ombudsman Laode Ida usai bertemu aliansi Dosen UNJ di gedung Ombudsman RI, Jakarta, Senin (4/9/2017).
Ia mencontohkan beberapa kasus universitas yang masih ditangani Ombudsman Republik Indonesia.
"Universitas Negeri Manado sudah selesai pemeriksaan tinggal menunggu tindak lanjut Menteri. Dugaan plagiarisme rektor Universitas Haluoleo Kendari, Universitas di Merauke juga," kata Laode.
Ia mengatakan apa yang terjadi disebabkan rusaknya pengelolaan kampus.
"Itu adalah pengelolaan atau Governance-nya di kampus yang rusak atau mengalami demoralisasi. Karena kepentingan subyektif aktor-aktor intern kampus, pada saat yang sama berinteraksi pada subyektif di Kementerian," kata mantan wakil Ketua DPD RI ini.
Temuan Ombudsman telah terjadi demoralisasi di lingkungan kampus.
Termasuk dalam pemilihan rektor, ditemukan ada transaksi dan sebagainya yang terjadi.
"Itu sebetulnya yang memperihatinkan makanya saya katakan tadi ini bentang terakhir integritas dan moralitas di negeri ini, itu cenderung runtuh akibat terjadinya degradasi moralitas dan integritas di kampus-kampus itu sendiri," kata La Ode.
Ia juga mempertanyakan kinerja kementerian terkait untuk menangani kasus-kasus serupa yang cenderung dilakukan pembiaran.
"Jadi menterinya menurut saya yang harus melakukan koreksi atau dikoreksi kenapa melakukan pembiaran terhadap pengelolaan yang seperti itu," imbuh Laode.
Ia menyayangkan tindakan pimpinan kampus maupun aktor lain yang melakukan tindakan demoralisasi di lingkungan kampus.
"Bagaimana anda semua dari kampus kan, rang kampus atau pimpinan kampus tidak bisa memberikan contoh, bagaimana bisa dijadikan panutan secara moral maupun akademis," katanya.