Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

NasDem Apresiasi Presiden Utus Menlu ke Myanmar

Partai NasDem mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo yang memerintahkan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, untuk berangkat ke Myanmar.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Dewi Agustina
zoom-in NasDem Apresiasi Presiden Utus Menlu ke Myanmar
Imanuel Nicolas Manafe/Tribunnews.com
Menlu Retno Marsudi di Kompleks Istana Kepresidenan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Partai NasDem mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo yang memerintahkan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, untuk berangkat ke Myanmar.

Retno ditugaskan Presiden Jokowi untuk membantu mencari solusi komprehensif dalam menyelesaikan krisis kemanusiaan di negara bagian Rakhine, Myanmar.

"Hal ini menunjukkan bahwa Presiden tengah menjalankan peran strategis Indonesia di kawasan ASEAN, untuk mengambil berbagai langkah guna mendorong Pemerintah Myanmar segera memulihkan keamanan dan stabilitas di negara bagian Rakhine," kata Ketua DPP Partai NasDem, Martin Manurung saat dikonfirmasi, Senin (4/9/2017).

Menurutnya, langkah pemerintah RI melalui Menlu Retno juga menjalin komunikasi dengan mantan Sekjen PBB, Kofi Annan yang menjadi Ketua Advisory Commision on Rakhine State dan meluncurkan program Humanitarian Assistance for Sustainable Community (HASCO), harus diapresiasi.

"Langkah-langkah yang diambil Pemerintah RI dipandang strategis dan komprehensif karena mencakup banyak hal dari hulu ke hilir. Selain bantuan kemanusiaan, Indonesia juga melakukan diplomasi internasional untuk penghentian kekerasan di negara bagian Rakhine, termasuk pada etnis Rohingya," kata Martin.

Baca: BREAKING NEWS: Tersangka Pelaku Pembunuhan Pegawai BNN Ditangkap di Kepri

Berita Rekomendasi

Lebih lanjut, Martin juga mendesak agar pemerintah Myanmar dan militer negara itu menghentikan kekerasan kepada etnis Rohingya di Myanmar.

"Militer Myanmar harus segera menghentikan kekerasan di Rakhine dan menghormati hak asasi manusia etnis Rohingya di Myanmar. Kekerasan militer seperti itu sungguh menyedihkan dan bertentangan dengan kemanusiaan, apapun latar belakang etnis, ras dan agamanya," kata Martin.

Martin juga mengimbau kelompok-kelompok masyarakat dan politik di Indonesia agar tidak terprovokasi atas sentimen suku, agama, ras dan antargolongan (SARA).

"Ini adalah tragedi kemanusiaan. Kita bersama mengutuknya dan menyatakan solidaritas bersama etnis Rohingya di Myanmar," kata Martin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas