Rita Minta Restu dan Nasihat Ulama Mau Maju Gubernur Kaltim
Dulu waktu mau maju menjadi Bupati Kutai Kartanegara, saya sering meminta banyak masukan
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal Calon Gubernur Kalimantan Timur, Rita Widyasari melakukan silaturahmi ke sejumlah ulama seperti Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Ma’ruf Amin dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Said Agil Siraj untuk meminta restu dan nasihat seputar permasalahan kepemimpinan wanita dalam perspektif islam.
“Dulu waktu mau maju menjadi Bupati Kutai Kartanegara, saya sering meminta banyak masukan tentang kepemimpinan seorang perempuan dalam perspektif islam dengan Alm. KH. Zaenudin MZ, untuk maju Gubernur Kalimantan Timur ini, saya meminta masukan dan nasihat dari kedua ulama yang kharismatik dan alim tersebut, “ ujar Rita, Jakarta, akhir pekan.
Perempuan berjilbab yang belum lama ini mendapat penghargaan sebagai salah satu wanita paling berpengaruh di Indonesia pada gelaran acara Women Icons & Summit Award 2017 itu, memberikan semangat untuk perempuan Indonesia untuk terus bersemangat maju pantang mundur.
“Perempuan Indonesia tidak bisa dilepaskan dari eksistensi sebuah Negara. Mereka bagian dari tiang negara. Kalau perempuan diberlakukan dengan baik maka baik pula negara tersebut, wanita adalah tiang negara, Al-mar’atu ‘imãdul-bilãd,” ujar Rita.
Selain itu, Rita juga telah mendapat dukungan untuk maju Gubernur Kalimantan Timur dari Ketua Forum Solidaritas Perempuan (Forsop).
Priskilla Evalianita Randabunga menyatakan, Rita Widyasari berpeluang besar menjadi perempuan pertama menjabat Gubernur Kalimantan Timur.
Baca: JK Bahas Rencana Pendirian Universitas Islam Internasional Indonesia di KTT OKI
“Rita Widyasari ini figur pemimpin perempuan di kaltim, bahkan calon Gubernur perempuan pertama di pemilihan Gubernur Kaltim, beliau sangat potensi untuk menjadi Gubernur Kaltim Selanjutnya,” ujar Eva.
Ia menilai, ini bukan persoalan keberpihakan gender, dalam perjuangan kesetaraan perempuan harus nya memang di pimpin oleh perempuan.
Karena secara politik ia mewakili kaum nya perempuan dan secara psikologi kepekaan hati membuat program itu bisa lebih mengena ke masyarakat.
“Untuk membangun Kaltim ramah perempuan, butuh figur yang memiliki karakter sosial premier seperti Rita Widyasari,” kata Eva.