Yenny Wahid Mintan Jangan Bawa Isu Agama Ketika Demo di Kedubes Myanmar
Masyarakat dunia memprotes keras tindakan militer Myanmar yang melakukan kekerasan dan upaya genosida terhadap kaum etnis Rohingya di Rakhine, Myanmar
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masyarakat dunia memprotes keras tindakan militer Myanmar yang melakukan kekerasan dan upaya genosida terhadap kaum etnis Rohingya di Rakhine, Myanmar.
Protes keras itu juga dilayangkan masyarakat Indonesia yang terus melakukan aksi solidaritas di kantor Kedutaan Besar Myanmar untuk Indonesia.
Direktur Eksekutif Wahid Institute, Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau Yenny Wahid pun menilai protes yang dilayangkan masyarakat Indonesia atas kekerasan yang dialami etnis Rohingya sangat baik.
"Engga papa, menurut saya memprotes apa yang terjadi di Kedubes, memprotes Kedubes Myanmar itu baik," ucap Yenny Wahid saat temui usai acara 'Melody of Diversity' yang digelar oleh Soka Gakkai Indonesia, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (10/9/2017).
Namun, Putri dari Mantan Presiden RI ke 4, Abdurrahman Wahid ini pun menjelaskan bahwa protes di Kedubes Myanmar jangan dibawa pada isu agama.
Melainkan, menurut Yenny, masyarakat Indonesia harusnya memprotes tindakan militer dan represi terhadap Hak Asasi Manusia dari warga Rohingya.
"Yang harus kita protes adalah tindakan perlakukan militeristik dan represi terhadap HAM dari warga Rohingya, itu yang harus kita protes tapi jangan bawa-bawa agama karena itu tidak tepat," jelasnya.
Yenny juga mengingatkan bahwa tindakan represif militer Myanmar tidak hanya menyasar pada kaum muslim Rohingya, tetapi juga menyerang kaum etnis Karen yang mayoritas beragama Kristen.
"Jadi semua masyarakat di dunia yang mengalami diskriminatif harus kita bela tapi bukan karena masalah agama. Karena mereka adalah mahluk ciptaan Tuhan yang harus kita bela," kata Yenny Wahid.
Simak video di atas.(*)