Ini 5 Peristiwa Keganasan Buaya di Indonesia, Ada yang Tinggal Organ Tubuhnya Ada yang Selamat
Korban diterkam hewan buaya sekitar pukul 08.40 WIB saat sedang mengikat kayu gelam bersama dengan rekannya
Editor: Hendra Gunawan
Sementara potongan tubuh lain jasad korban masih dalam proses pencarian.
"Kondisi sungai cukup dalam dan keruh. Dan, keberadaan buaya di sini sudah tidak asing lagi bagi penduduk setempat. Tapi baru kali ini memangsa manusia," kata Kapten Inf Waskito, Danramil Walenrang yang mencari potongan tubuh korban.
4. Tiga buaya, satu di antaranya berukuran 6 meter!
Tragis yang dialami Ibrahim (24), warga Dusun Sakatiga Desa Santan Sari Kecamatan Sembawa, hendak mengambil rumput untuk makanan sapi di pinggir rawa, korban diterkam Buaya dan diseret ke dalam rawa Desa Sakatiga, Selasa (6/6/2017) kemarin pukul 16.00 WIB sore.
Tribun Sumsel melaporkan, korban menjadi korban buaya diketahui setelah tidak pulang sampai menjelang magrib.
Ayah korban, Abdul Wahid curiga terjadi sesuatu yang tidak diinginkan terhadap anaknya itu.
Apalagi di kawasan tersebut terkenal dengan keganasan buaya rawa. Dan sudah banyak korban hilang akibat di makan buaya.
"Saya awalnya curiga dia dimakan buaya makanya saya cari bersama warga, ternyata saat di dekat rawa ditemukan rumput dan sepeda motor korban dekat rawa, saat dicari benar ada jejak-jejak bekas buaya menerkam korban," ceritanya.
Menurut cerita warga yang melakukan pencarian terhadap mayat korban, buaya yang menerkam dan memakan korban panjangnnya sekitar 6 meter dan menyerupai katak.
"Saat kami mencari, melihat ada 3 ekor buaya, salah satunya panjang sekitar 6 meter diduga yang menerkam korban," cerita Arham warga yang ikut melakukan pencarian.
5. Duel lawan buaya selama 30 menit
Nyawa Muskandi (43), hampir saja melayang.
Ayah empat anak ini berhasil mendarat di tepi kolong, setelah sekitar 30 menit bertarung melawan buaya ganas.
Bangka Pos melaporkan, peristiwa itu terjadi persis di tengah Kolong (danau) Parit 10 Dusun Cengel Desa Jurung Kecamatan Merawang Bangka, Kamis (1/12/2016).
Bak cerita masa lalu Jaka Tingkir, dalam kondisi kedua tangan penuh luka, Muskandi berusaha sekuat tenaga menggapai daratan.
Ceceran darah membaluti sekujur tubuhnya.
Langkah pria ini seketika terhenti, Muskandi pun roboh tak berdaya di pelukan sang istri, Martina di tepi kolong (danau).
Sementara, buaya yang menggigitnya, menghilang ke dasar kolong (danau).
Dibantu adik adik-kakak,dan sejumlah warga, Muskandi dievakuasi ke Rumah Sakit Arsani Sungailiat.
Ia kemudian dibawa menuju Ruang operasi (bedah) rumah sakit setempat, karena bekas gigi tajam buaya merobek daging, menembus otot dan urat gerak kedua tangannya.
Kisah perkelahian Muskandi lawan Buaya, diceritakan langsung oleh saksi mata, Martina (42), istri Muskandi (43).
Martina mengaku melihat langsung kejadian ini, dalam jarak hanya beberapa meter saja, dari bibir kolong (danau).
"Waktu itu, saya ikut suami (Muskandi) ngerobin (cari timah) dekat bibir kolong itu. Setelah habis kerja, kami membereskan peralatan mesin robin lalu menuju bibir kolong," kata Martina, kepadaBangka Pos Group, usai kejadian, Kamis (1/12/2016) petang.
Menurut Martina, suaminya, Muskandi lebih dulu menceburkan diri ke tengah kolong. Sedangkan dia, masih berdiri di tepian.
Di saat bersamaan, rupanya buaya sudah menunggu, dan langsung menyambar sang suami.
"Laki ku ngaro, minta tulong kek ku. Tin..tin..tin..tulong ku dimaken baye (suami saya berteriak minta tolong. Tina..tina tina tolong saya dimakan buaya )," kata Martina, meniru teriakan sang suami saat kejadian.
Mengetahui bahaya sedang mengancan nyawa suami, Martina ikut berteriak minta tolong agar warga datang.
Sayang, di sekitar tempat kejadian, hanya ada mereka berdua.
"Ku ge ngaro pas tekeliet kek barang to (saya ikut teriak saat melihat buaya itu)," kata Martina.
Ia menyebut pertarungan antara suami dan buaya berlangsung sekitar 30 menit, dan suaminya berhasil melepaskan diri dari gigitan buaya, dalam kondisi kedua tangan penuh luka.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.