November Mendatang Kontrak Pembelian Sukhoi Ditandatangani
Pemerintah tadinya berencana memborong satu skuadron SU-35, yang satu unitnya dibandrol 90 juta dollar Amerika Serikat
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencana pemerintah memperkuat TNI Angkatan Udara (AU) dengan satu skuadron pesawat Sukhoi SU - 35, semakin mendekati kenyataan.
Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu, menyebut pada bulan November mendatang tanda tangan pembelian 11 unit pesawat buatan Russia itu akan dilakukan.
"Nanti November (tanda tangan), orangnya (dari perusahaan Sukhoi) akan ke sini," ujarnya kepada wartawan usai menghadiri rapat soal pembelian Sukhoi SU - 35, di kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Kemanan (Kemenkopolhukam), Jakarat Pusat, Rabu (20/9/2017).
Pemerintah tadinya berencana memborong satu skuadron SU-35, yang satu unitnya dibandrol 90 juta dollar Amerika Serikat (AS), lengkap dengan amunisi dan segala sistem avionik yang canggih.
Namun karena keterbatasan anggaran, untuk tahap awal pembelian pesawat dilakukan terhadap 11 unit terlebih dahulu.
Ryamizard Ryacudu mengatakan skema pembayaran 11 unit pesawat tersebut sesuai dengan kesepakatan awal, yakni sebagiannya akan dibayar dengan komoditas.
Sejauh ini yang sudah disepakati pesawat itu dibayar antara lain dengan karet, produk kelapa sawit, baju dan sepatu.
Pesawat SU-35 merupakan pesawat generas 4++, yang jauh lebih canggih teknologinya dibandingkan dua seri sebelumnya yang dimiliki Indonesia, yakni SU-27 dan SU-30.
Jika Indonesia jadi membeli sebelas unit Sukhoi SU - 35, maka Indonesia adalah negara kedua yang membeli pesawat tersebut dari Rusia, setelah sebelumnya Tiongkok pada 2015 lalu membli 24 unit Sukhoi SU - 35, dengan nilai transaksi sebesar 2 miliar dollar AS.
Baca: Usul Film G30S/PKI Versi Milenial, Mendagri: Niat Pak Presiden Ingin Meluruskan Sejarah
Setelah penandatangan kontrak pada bulan November mendatang, Menhan mengatakan perlu dua tahun bagi pabrik Sukhoi di Russia membangun 11 unit pesawat baru.
Setelah dua tahun produksi pesawat diselesaikan, 11 unit pesawat tempur itu langsung diterbangkan ke Indonesia.
"Setelah dua tahun baru bisa," ujarnya.
Pesawat tersebut dibeli untuk menggantikan pesawat F-5 tiger yang sudah dipensiunkan karena usia, sejak 18 bulan lalu.
Rencananya pilot dan kru di skuadron 14 yang tadinya mengoperasikan pesawt F-5 Tiger, akan mengoperasikan pesawat SU-35, setelah pesawat tersebut tiba di Indonesia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.