Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sukhoi SU-35 Akan Dibayar dengan Perlengkapan Militer Buatan Dalam Negeri

"Mudah-mudahan 4 Desember, kita tandatangani (kontrak pembelian)," ujar Wiranto kepada wartawan di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (20/9/2017).

Editor: Ferdinand Waskita
zoom-in Sukhoi SU-35 Akan Dibayar dengan Perlengkapan Militer Buatan Dalam Negeri
youtube
Sukhoi SU-35 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Upaya pemerintah memboyong pesawat tempur Sukhoi SU-35 terus dilakukan.

Menteri Koordinator Bidanng Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto mengatakan pemerintah sudah sepakat mengenai rencana pembelian tersebut, dan akan dilanjutkan dengan penandatanganan kontrak.

"Mudah-mudahan 4 Desember, kita tandatangani (kontrak pembelian)," ujar Wiranto kepada wartawan di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (20/9/2017).

Baca: Seekor Anjing Buat Was-was Guru dan Siswa SMK 3 Perguruan Cikini, Ini Penyebabnya

Pembelian 11 unit pesawat tempur gene

Baca: Dilelang KPK, Begini Penampakan Lima Mobil Mewah Terpidana Irjen Djoko Susilo

rasi 4++ yang satu unitnya dibandrol sekitar 90 juta dollar Amerika Serikat (AS) itu, tetap seperti rencana semula, yakni 50 persennya dibayar dengan komoditas lokal.

Berita Rekomendasi

Pihak Russia menyetujui ada 17 jenis komoditas yang diminati negara produsen pesawat Sukhoi.

"Ada 17 'item' (barang) yang disetujui, yang menarik salah satu item itu, pembelian perlengkapan militer dari Indonesia. Kita sekarang ada produksi perlengkapan militer untuk NATO, kita ada rompi anti peluru, ada sepatu," katanya.

"Jadi ada satu keuntungan timbal balik, kita beli pesawat Sukhoi denga harga yang lebih murah, kita juga bisa menjual komoditas kita dalam jumlah yang lebih besar, keuntungan ini yang kita harapkan," ujarnya.

Baca: Tiga Alumni dan Siswa Jadi Tersangka Kasus Tewasnya Hilarius Saat Duel Gladiator

Rencananya pesawat yang dibeli untuk menggantikan pesawat F-5 Tiger yang sudah 18 bulan dipensiunkan karena usia itu, adalah berikut dengan amunisi yang lengkap, serta perlengkapan avionik yang canggih.

Wiranto menyebut Indonesia juga mendapat kesempatan mempelajari kecanggihan pesawat tersebut.

"Kita juga akan membuat pabrik 'sparepart' (red: suku cadang)," katanya.

"Kita harapkan ini jadi model percontohan pembelian alutsista yang lain," tambah Wiranto.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas