Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kantor YLBHI Sepi Pasca-Insiden Pengepungan karena Diduga Gelar Acara Terkait PKI 

Lubang-lubang yang menganga terlihat jelas akibat diterjang lemparan. Lubang itu dibiarkan terbuka dan tidak ditutup.

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Kantor YLBHI Sepi Pasca-Insiden Pengepungan karena Diduga Gelar Acara Terkait PKI 
Tribunnews.com/Eri Komar
Suasana di kantor YLBHI 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) yang beralamat di Menteng, Jakarta Pusat, masih tampak lengang sepi pada Kamis (21/9/2017). Situasi di kantor tersebut masih memperlihatkan jika kantor tersebut baru mengalami kejadian penyerangan.

Pagar di depan terlihat masih rusak. Pagar bercat putih roboh di sisi kanannya. Selain itu, kaca-kaca di gedung itu juga rusak. Sebuah mobil yang terparkir juga mengalami kerusakan. Kaca depan mobil tersebut retak.

Lubang-lubang yang menganga terlihat jelas akibat diterjang lemparan. Lubang itu dibiarkan terbuka dan tidak ditutup. Tumpukan sampah juga menambah kesan suram pada YLBHI.

Kantor tersebut layaknya sudah lama ditinggal penghuninya. Pada Senin (18/9/2017), YLBHI diserang massa karena menuduh YLBHI telah menggelar aksi untuk membangkitkan kembali PKI.

Padahal, Ketua Bidang Advokasi YLBHI Muhammad Isnur mengatakan tidak ada aksi sebagaimana yang dituduhkan para penyerang tersebut. YLBHI menggelar acara 'AsikAsikAksi' yang didalamnya ada diskusi soal sejarah tragedi kemanusiaan 1965.

Kini, kantor yang memberikan pelayanan hukum gratis kepada para pencari keadilan itu masih dijaga ratusan polisi.

"Sampai sekarang 300 Kepolisian masih menjaga LBH dan ada kabar masih ada pergerakan," kata Isnur, kemarin.

Berita Rekomendasi

Isnur mengatakan pihaknya belum memutuskan waktu yang tepat untuk kembali beroperasi. LBH masih mendiskusikannya dengan para pemangku kepentingan.

"Kami masih memulihkan rekan-rekan dulu, juga ada kekhawatiran terhadap klien yang datang. Jadi sedang mengukur dan berkonsultasi dengan stake holder lainnya untuk bisa membuka kapan," ungkap Isnur.

Sementara itu, untuk biaya perbaikan kerusakan, telah dilaksanakan pengumpulan sumbangan oleh Ananda Badudu di situs Kitabisa.com. Data kemarin, jumlah donasi yang terkumpul Rp 34.618.436 dari target Rp 34 Juta.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas