Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penyaluran Bantuan Terkendala Medan Sulit dan Keberadaan Pengungsi Rohingya Tersebar

“Masalah transportasi yang diperuntukkan dalam penyaluran ini sangat sulit karena medannya yang sangat sulit,”

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Penyaluran Bantuan Terkendala Medan Sulit dan Keberadaan Pengungsi Rohingya Tersebar
Istimewa/
Ilustrasi 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Imanuel Nicolas Manafe

TRIBUNNEWS.COM, YANGON - Kedutaan Besar Indonesia untuk Myanmar mengungkapkan pendistribusian bantuan kemanusiaan kepada para pengungsi di Rakhine State tidak semudah yang dibayangkan.

Menurut Duta Besar RI untuk Myanmar Ito Sumardi, para pengungsi tidak berkumpul pada satu atau dua titik saja.

Tetapi, bisa ada 20 titik pengungsian yang harus ditemui agar bantuan bisa segera sampai.

Baca: Muhammadiyah Berangkatkan Tim Medis Ke Banglasdesh Bantu Pengungsi Rohingya

“Lokasi penyebarannya ini sangat menyulitkan untuk bisa dikirim secara langsung, mengapa demikian? karena memang rata-rata pengungsi ini (tersebar) tinggal ada yang 10 orang, 20 orang, 50 orang,” ujar Ito di Kantor KBRI Myanmar di Yangon, Jumat (22/9/2017).

Pendistribusian bantuan kemanusiaan tersebut dilakukan dengan menggandeng Palang Merah Internasional yang diberi kewenangan oleh Pemerintah Myanmar untuk membantu pendistribusian bantuan.

Berita Rekomendasi

Baca: Bantuan Untuk Pengungsi Korban Kemanusiaan Rakhine State Transit Di Aceh

“Nanti kita akan bicarakan secara teknis dengan Palang Merah Internasional yaitu dengan kita akan mengkoordinasi bantuan ini membagi ke shelter-shelter tempat penyaluran bantuan,” ucap Ito.

Selain bantuan diperkirakan akan sampai tiga hari atau paling lama empat hari ke Sittwe lantaran medan yang dilalui cukup sulit.

“Masalah transportasi yang diperuntukkan dalam penyaluran ini sangat sulit karena medannya yang sangat sulit,” ujar Ito.

Tidak hanya itu, Ito menjelaskan bahwa kendaraan yang digunakan sangat terbatas.
Tidak hanya menempuh jalur darat saja, tetapi juga harus menempuh jalur sungai untuk bisa mencapai tujuan.

“Transportasinya pun sangat terbatas sehingga nanti kita akan meminta kepada pemerintah Myanmar sebagai pertanggungjawaban penyaluran bantuan ini dalam bentuk foto ataupun video yang akan kita kirimkan ke pusat sebagai pertanggungjawaban dari apa yang sudah diberikan kepada pemerintah Myanmar,” ucap Ito.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas